Akhir November, Proyek Sarpras SD di Kabupaten Tegal Ditarget Selesai

Akhir November, Proyek Sarpras SD di Kabupaten Tegal Ditarget Selesai

DATA - Plt Kasi Sarpras SD Dinas Dikbud mencermati progres rehab yang dijadwalkan kelar akhir November.Foto: Hermas Purwadi/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Upaya percepatan proyek rehab sarana prasarana Sekolah Dasar (SD) yang didanai Dana Alokasi Umum (DAU)  APBD II tahun 2024 dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal. Rehab dari anggaran DAU dengan nilai kontrak sebesar Rp5.521,450.000 tersebut dijadwalkan selesai secara menyeluruh di akhir bulan November 2024.

Plt Kepala Dinas Dikbud Suspriyanti melalui Plt  Kasi Sarpras SD Suwandi menyatakan, nilai kontrak anggaran DAU yang berasal dari APBD II tahun ini teralokasi untuk pembangunan ruang kelas baru dan rehab berat gedung sekolah. Untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)  yang nilainya di atas Rp200 juta ada 6 sekolah. “Sementara untuk rehab berat untuk 10 satuan pedidikan SD," ujarnya.

BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Tegal Adakan Pelatihan Konseling PMBA

Pembangunan ruang kelas baru dilakukan di SDN 2 Pedagangan Dukuhwaru, SDN 3 Semboja Bumijawa, SDN Langen Talang, SDN Mejasem Timur 01, SDN Mejasem Barat 03, dan SDN Pakulaut 01. "Untuk progres pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru hingga saat ini sudah mencapai 65, 04 persen," cetusnya.

Sementara rehab berat dilakukan di SDN Kedungbanteng 04, SDN Dukuhtengah 04, SDN Balaradin 02, SDN Jatilaba 03, SDN Dukuhwringin 02, SDN Kepandean 03, SDN Cerih 03, SDN Mejasem Barat 01, SDN Dukuhlo 01 dan SDN Padasari 02. "Untuk progres rehab berat sampa saat ini sudah mencapai 56,21 persen," ungkapnya.

BACA JUGA:Kapolres Tegal Ajak Masyarakat Patuhi Aturan Kampanye

Hingga saat ini, pendataan sarpras SD untuk perbaikan ditahun 2025 tengah dilakukan. Sekolah yang sudah masuk untuk perbaikan sarpras tahun depan ada 341 satuan pendidikan dari 645 satuan pendidikan SD negeri yang ada di Kabupaten Tegal.

Bila dipersentase, setidaknya sudah ada 55 persen data yang sudah masuk.  Saat ini total ada sekitar 5.000 ruang kelas. “Ini perlu didata, mana yang masuk dalam kategori rusak berat, sedang, maupun ringan," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: