Kelurahan Pudakpayung Semarang Masuk Nominasi Kelurahan Tingkat Nasional

Kelurahan Pudakpayung Semarang Masuk Nominasi Kelurahan Tingkat Nasional

SEMARANG, diswayjateng.id - Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota SEMARANG, berhasil masuk dalam tiga besar Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional untuk Regional II Tahun 2024. Keberhasilan ini diumumkan setelah serangkaian penilaian ketat oleh tim juri dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, beserta jajarannya turut hadir dalam sesi verifikasi dan pemaparan di Kemendagri, Jakarta, Kamis (19/8). 

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian Kelurahan Pudakpayung, yang menurutnya menjadi inspirasi bagi pengembangan kelurahan-kelurahan lain di Semarang.

 

"Tentu ini menjadi penyemangat kota Semarang atas komitmen mengembangkan seluruh kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Semarang. Tidak melihat kelurahan itu ada di Semarang bawah, atas maupun tengah, tetapi untuk kesejahteraan yang merata di kota Semarang," ujar Mbak Ita.

 

Menurut dia, banyak yang disorot oleh mentor dan dewan juri dalam sesi pemaparan lomba Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional kali ini. Terutama terkait pengelolaan dan penanganan sampah di masyarakat. 

Inovasi pengelolaan sampah menjadi salah satu poin utama yang disorot oleh dewan juri. Kelurahan Pudakpayung berhasil menerapkan sistem pilah sampah dari tingkat rumah tangga, yang kemudian didistribusikan ke Bank Sampah Payung Lestari sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.

 Selain itu, kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar setara solar juga mendapat perhatian.

Masyarakat di kelurahan Pudakpayung telah memulai program pilah sampah dari lingkup terkecil di rumah tangga. Sehingga sampah yang dihasilkan di tingkat rumah tangga, telah dimanfaatkan dan disaring di Bank Sampah Payung Lestari sebelum ke TPA. 

Dirinya mengakui jika banyak inovasi-inovasi yang dikembangkan pemerintah kota (Pemkot) Semarang dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk pengolahan sampah. 

"Saat ini kami sedang mengembangkan project yang bekerja sama dengan BRIN. Jadi salah satunya adalah pengelolaan limbah sampah plastik untuk menjadi bahan bakar setara solar," kata Mbak Ita. 

Ia menyebut, dari 100 kilogram sampah plastik yang terkumpul bisa diubah menjadi 100 liter bahan bakar setara solar. 

"Ini sudah kami anggarkan di APBD perubahan untuk kita bisa bagikan di beberapa titik, salah satunya di Pudak payung," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: