Kwarcab Kota Semarang Renovasi 28 Rumah Tidak Layak Huni, Tiap Rumah Dianggarkan 59 Juta

"Rumah ini saya beri nama baitul qura, yang artinya tempat mengaji. Karena sejak tahun 2018, saya sudah mulai mengajar mengaji anak-anak di rumah ini," jelasnya.

Ismail menggaransi rumah berukuran 6x5 meter berbentuk L tersebut, akan terus digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak di lingkungan sekitar. Sehingga mengukuhkan fungsinya sebagai pusat pendidikan agama.

Program bedah rumah Kwarcab Kota Semarang ini diharapkan dapat terus memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Utamanya mereka yang membutuhkan rumah layak huni.

Penyerahan hasil renovasi RLTH di Kota Semarang ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah,seperti lain Kepala Kelurahan Mangunharjo, Camat Tugu, dan Kapolsek Tugu. Selain itu, hadir juga perwakilan dari Dinas Permukiman Kota Semarang.

Sumber: