BPBD Susun Dokumen Rencana Kontigensi Erupsi Gunung Slamet

BPBD Susun Dokumen Rencana Kontigensi Erupsi Gunung Slamet

KAJIAN - Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD siapkan rangcangan telaah FGD penyusunan rencana kontigensi erupsi Gunung Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Upaya membuat produk penyusunan rencana penanggulangan  bencana terus dilakukan BPBD Kabupaten Tegal. Tahun ini, penyusunan dokumen rencana kontigensi erupsi Gunung  Slamet dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Solichin menyatakan, dalam penyusunan dokumen rencana kontegensi erupsi Gunung Slamet, didahului dengan Forum Grup Discussion (FGD). "Kami melibatkan Kecamatan Bumijawa, Bojong, Desa Batumirah, Kedawung, Cintamanik, Rembul, Dukuhtengah, Tuwel dan Guci," ujarnya, Selasa (3/9/2024).

BACA JUGA:1.200 Peserta Ikuti Jalan Sehat

Ditegaskan, untuk penyusunan dokumen, nantinya akan dibantu dari akademisi, dalam hal ini Universitas Diponegoro Semarang. Di tahun 2023, pihaknya berhasil menyusun rencana penanggulangan bencana karhutla, tanah bergerak dan kekeringan. 

Terkait penyusunan rencana kotigensi erupsi Gunung Slamet, diperlukan pengembangan skenario kejadian bencana merupakan narasi deskriptif yang menjelaskan hasil penelitian dan analisis dari para ahli. Dalam hal ini PVMBG yang berkompeten di bidangnya. Terutama mengenai kajian atau prediksi intensitas kejadian bencana dan luasan daerah yang akan terdampak. Serta mekanisme proses terjadinya bencana. "Hal ini penting untuk mendapatkan skenario kejadian berdasarkan data ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan (scientific), serta potensi bencana data terkini (update)," ungkapnya.

BACA JUGA: 27 Kontingen Ramaikan Karnaval Budaya

Menurutnya, kejelian serta kedalaman pengembangan skenario akan menentukan detail penyusunan rencana kontingensi. Pengembangan skenario ini akan terkait erat dengan prosedur yang akan dilakukan oleh petugas ataupun masyarakat. "Pada saat situasi darurat bencana," tegasnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: