Cegah Obesitas pada Anak, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal adakan Refresher Training

Cegah Obesitas pada Anak, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal adakan Refresher Training

PELATIHAN - Pelatihan penyegaran atau Refresher Training yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal menggelar Pelatihan Penyegaran atau Refresher Training kepada para Guru Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Tegal.

Kegiatan ini dipusatkan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Adapun untuk fasilitatornya, Yudha Ayu Timorini SST MKes dari Dinkes Kabupaten Tegal dan Annisa Reny Oktora S Gz dari Puskesmas Tarub.

"Fasilitatornya dua orang. Mereka sudah terlatih. Mereka didampingi oleh tim SPEAK Indonesia dan UNICEF Indonesia," kata Kepala Dinkes Kabupaten Tegal dr Ruszaeni.

BACA JUGA:SMK Peristek Pangkah Kabupaten Tegal Deklarasi Antikekerasan

Refresher training ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Satiyo. Untuk pesertanya, guru dari SDN Muncanglarang 01, MI Miftahul Ulum Bumijawa, SDN Kalisapu 01, SDN Kemantran 01 dan MI Islamiyah Berkat. Tiap sekolah atau madrasah menghadirkan 3 orang guru. Mereka terdiri dari wali kelas 5 dan guru UKS serta fasilitator terlatih di masing-masing sekolah.

Menurut Ruszaeni, pelatihan penyegaran ini tujuannya untuk mencegah Tiga Beban Masalah Gizi (TBM) terhadap anak usia sekolah. Yaitu, kekurangan gizi, kelebihan gizi dan defisiensi zat gizi mikro yang merupakan ancaman signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.

BACA JUGA:Pemkab Tegal Gaungkan Sinau, untuk Apa?

Dia mengungkapkan, berdasarkan baseline survey yang telah dilakukan di Kabupaten Tegal pada Agustus-November 2022 lalu, menunjukkan bahwa 1 dari 10 anak kelas 4 SD/MI kurus atau sangat kurus, 1 dari 6 anak memiliki berat badan berlebih atau obesitas, 1 dari 9 anak mengalami stunting, dan 1 dari 5 anak mengalami anemia.

Salah satu faktor utama masalah gizi pada anak usia sekolah adalah meningkatnya peralihan ke pola makan yang tidak sehat, yang ditandai dengan konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) secara berlebihan serta rendahnya konsumsi makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. 

BACA JUGA:Workshop Penguatan Statistik untuk Kurangi Kemiskinan di Kabupaten Pemalang

Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan sebanyak 36% penduduk usia >3 tahun di Jawa Tengah mengonsumsi makanan manis dan 60,3% mengonsumsi minuman manis sekali atau lebih per hari, sebanyak 39,1% mengonsumsi makanan asin, 54,2% nengonsumsi makanan berlemak/berkolesterol/gorengan dan hanya 3,8% yang mengonsumsi buah atau sayuran.

Ruszaeni menyebut, jika masalah itu tidak segera diatasi, maka dapat menimbulkan ancaman besar terhadap kesehatan. Termasuk kondisi mental anak saat mendapat perundungan di lingkungan sekolah maupun rumah.

BACA JUGA:Pasukan Pengibar Bendera Kabupaten Pemalang Jalani Pemusatan Latihan

"Karena itulah, kita menggelar acara pelatihan ini. Supaya para guru dapat mendidik siswanya dengan baik dan sehat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: