Puskesmas Dukuhturi Kabupaten Tegal Gaungkan Inovasi Kebal Sinting Pengen Notox

Puskesmas Dukuhturi Kabupaten Tegal Gaungkan Inovasi Kebal Sinting Pengen Notox

DIPERIKSA - Seorang balita sedang diperiksa oleh petugas kesehatan Puskesmas Dukuhturi, Kabupaten Tegal.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Puskesmas Dukuhturi, Kabupaten Tegal kembali berinovasi. Kali ini, inovasinya adalah Kebal Sinting Pengen Notox. Artinya, Kelas Balita Skrining Stunting Pemeriksaan Tuberkulosis (TB) dengan tes mantoux.

Kepala Puskesmas Dukuhturi Rimono SKep Ners mengatakan, skrining ini tujuannya untuk mencari akar permasalahan kasus stunting. Selain itu juga dapat meningkatkan angka temuan TB, sekaligus untuk menanggulangi dan mengobati TB pada balita stunting.

BACA JUGA:Embrio Kebun Binatang Mini Hadir di Desa Tembok Lor Kabupaten Tegal

"Petugas telah melakukan skrining terhadap 40 anak yang terduga stunting. Mereka terjaring di kelas balita. Kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk konsultasi dengan dokter spesialis anak," kata Ruszaeni.

Dia mengungkapkan, dari hasil skrining itu, terdapat 31 anak yang positif stunting dan 19 anak mengidap TB dari hasil tes mantoux. Sehingga mereka harus menjalani pengobatan TB selama 6 bulan. 

BACA JUGA:Mahasiswa Hatyai University Thailand Belajar Batik di Tegal

"Dari hasil pemeriksaan laboratorium, juga ada yang mengalami anemia. Jumlahnya 12 anak," ucapnya.

Dia menjelaskan, bagi balita yang menjalani pengobatan, mereka mengalami kenaikan berat badan. Walau demikian, mereka belum menunjukkan adanya perubahan status gizi.

"Inovasi yang dicetuskan ini, memang sudah diimplementasikan secara maksimal. Tujuannya untuk menekan angka stunting dan TB di wilayah Dukuhturi," sambungnya.

BACA JUGA:PKBM Sakila Kerti Tegal Buka Pendidikan Kesetaraan di Lapas Slawi

Dia berharap, angka stunting di Kabupaten Tegal menurun. Termasuk juga penderita TB. Sehingga balita dapat tumbuh sehat dan kuat.

"Inovasi Kebal Sinting Pengen Notox ini sangat bagus. Semoga bermanfaat untuk masyarakat," tukasnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: