Cegah Stunting, Tim Monev Sintak Dinkes Kabupaten Tegal Datangi Posyandu

Cegah Stunting, Tim Monev Sintak Dinkes Kabupaten Tegal Datangi Posyandu

MONEV - Tim Monev SINTAK Dinkes Kabupaten Tegal saat melakukan monitoring dan evaluasi di salah satu posyandu di Kabupaten Tegal.Foto: Yeri Noveli/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Upaya mencegah stunting, berbagai langkah dilakukan Pemkab Tegal. Kali ini, Tim Monev Semangat Bergerak Intervensi Serentak (Sintak) Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mendatangi sejumlah posyandu.

Tim monitoring dan evaluasi ini melakukan deteksi dini masalah gizi dan memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran. 

Selain itu, mereka juga melakukan intervensi kepada sasaran yang memiliki masalah gizi.

BACA JUGA:Smart City di Kabupaten Tegal dapat Apresiasi dari Pemerintah Pusat

"Kita memang selalu berkunjung ke sasaran yang bermasalah di posyandu," kata Ketua Tim Kerja Gizi Dinkes Kabupaten Tegal, Puji Kusumawati.

Dia mengungkapkan, di bulan Juni 2024 ini, Dinkes telah menyelenggarakan program Semarak (Semangat Bergerak) Intervensi Spesifik di posyandu se-Kabupaten Tegal.

Menurutnya, monev di posyandu ini sangatlah penting. Karena pihaknya dapat melihat secara langsung alat yang digunakan di posyandu dan bagaimana mengukurnya. 

BACA JUGA:Polisi Ringkus Kawanan Pencuri Plat Baja

Termasuk juga dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang harus sesuai dengan takaran gizi.

"Kita juga meninjau pelaporan pada aplikasi ePPGBM (pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat dengan teknologi elektronik)," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Tegal dr Ruszaeni mengatakan bahwa kegiatan SINTAK ini sangat bagus dilaksanakan. 

Dengan adanya SINTAK ini, diyakini dapat meningkatkan D/S capaian Posyandu. Sehingga masalah gizi di masyarakat, terutama stunting dapat dideteksi sedini mungkin.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Minta Pelaku Usaha IRTP Jaga Kebersihan

"Untuk monitoring di posyandu, dimulai dari bagaimana pendataan sasaran, jumlah sasaran yang datang, kondisi antropometri kit yang digunakan hingga pencatatan pelaporan dan analisa lebih lanjut," kata Ruszaeni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: