Berikut 5 Cara Menghitung Bunga Pinjol dan Apa Saja Faktor Penentu Bunga Pinjol
Cara menghitung bunga pinjol-Kompas Money-
DISWAYJATENG - Pinjaman online menjadi pilihan yang semakin diminati bagi banyak orang. Kemudahan akses dan proses yang cepat memang menjadi daya tarik utamanya. Artikel ini akan membahas faktor penentu bunga pinjol dan cara menghitung bunga pinjol.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana sih faktor yang mempengaruhi bunga pinjol? Dan bagaimana cara menghitung bunga pinjol agar kamu tidak terjebak dalam hutang yang memberatkan.
Cara menghitung bunga pinjol ini sangatlah penting untuk kamu ketahui, sebab merupakan syarat penting untuk memilih layanan pinjol yang akan kamu gunakan.
Di bawah ini kita sudah menyiapkan beberapa penjelasan lengkap mengenai apa saja faktor yang mempengaruhi suku bunga pinjaman online, dan cara menghitung bunga pinjol. Yuk, kita bahas tuntas di artikel ini.
BACA JUGA:Hidup Tenang Tanpa Tagihan Pinjol, Berikut Cara Melunasi Pinjol Dengan Cepat
Faktor-Faktor Penentu Bunga Pinjaman Online
Sebelum kita masuk ke cara menghitung bunga, penting untuk memahami dulu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat bunga pinjaman online. Ada beberapa hal kunci yang perlu kamu ketahui:
1. Jumlah Pinjaman
Bayangkan kamu sedang bermain ayunan. Semakin tinggi kamu mengayun, semakin besar pula risikonya, kan? Begitu juga dengan pinjaman online. Semakin besar jumlah yang kamu pinjam, semakin tinggi pula risikonya bagi pemberi pinjaman. Nah, untuk mengimbangi risiko ini, biasanya mereka akan mengenakan bunga yang lebih tinggi.
Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk meminjam, pikirkanlah baik-baik: seberapa besar sebenarnya uang yang kamu butuhkan? Jangan sampai tergoda untuk meminjam lebih dari yang diperlukan hanya karena prosesnya mudah. Ingat, semakin besar pinjamanmu, semakin berat juga beban yang harus kamu tanggung nantinya.
BACA JUGA:Solusi Tidak Bisa Bayar Pinjol Legal, Efektif Atasi Galbay
2. Tenor Pinjaman
Selanjutnya, ada faktor waktu atau yang biasa disebut tenor pinjaman. Ini adalah jangka waktu yang kamu butuhkan untuk melunasi pinjamanmu. Secara umum, semakin lama waktu yang kamu butuhkan untuk melunasi, semakin tinggi bunga yang akan dikenakan.
Mengapa begitu? Kembali lagi ke masalah risiko. Semakin lama uang pemberi pinjaman 'terparkir' di kantongmu, semakin besar kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, kamu kehilangan pekerjaan atau mengalami masalah kesehatan yang membuatmu kesulitan membayar. Karena itulah, bunga untuk pinjaman jangka panjang biasanya lebih tinggi.
Jadi, pilihlah tenor pinjaman dengan bijak. Jangan terlalu pendek sehingga memberatkanmu setiap bulan, tapi juga jangan terlalu panjang sehingga total bunganya membengkak.
3. Risiko Peminjam
Faktor ketiga ini mungkin agak kurang terlihat, tapi sangat penting. Pemberi pinjaman akan menilai seberapa berisiko kamu sebagai peminjam. Mereka akan melihat berbagai hal, seperti:
- Riwayat kreditmu: Apakah kamu punya sejarah meminjam dan membayar tepat waktu?
- Pendapatanmu: Seberapa stabil dan besar penghasilanmu dibandingkan dengan jumlah pinjaman yang kamu ajukan?
- Tanggungan keuanganmu: Apakah kamu punya cicilan lain atau tanggungan keluarga yang besar?
Semakin 'aman' kamu di mata mereka, semakin rendah bunga yang mungkin bisa kamu dapatkan. Jadi, penting untuk menjaga catatan keuanganmu tetap baik dan bersih.
BACA JUGA:Jangan Tergiyur, Inilah Ciri-Ciri Penipuan Pinjol yang Berkeliaran
4. Suku Bunga Pasar
Terakhir, ada faktor yang sebenarnya di luar kendalimu, yaitu suku bunga pasar. Ini adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Ketika suku bunga pasar naik, biasanya bunga pinjaman online juga akan ikut naik, begitu pula sebaliknya.
Meskipun kamu tidak bisa mengontrol faktor ini, penting untuk tetap memperhatikannya. Jika suku bunga pasar sedang tinggi, mungkin lebih baik kamu menunda pengajuan pinjaman jika memungkinkan.
Cara Menghitung Bunga Pinjol
Nah, setelah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi bunga pinjaman online, saatnya kita belajar cara menghitung bunga pinjol. Ini penting agar kamu bisa memperkirakan berapa total yang harus kamu bayar nantinya. Yuk, ikuti langkah-langkahnya!
1. Tentukan Jumlah Pinjaman
Cara menghitung bunga pinjol yang pertama, tentu saja, adalah menentukan berapa jumlah yang ingin kamu pinjam. Ingat ya, pilihlah jumlah yang benar-benar kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan. Misalnya, kamu butuh Rp5.000.000 untuk biaya pendidikan.
2. Pilih Tenor Pinjaman
Selanjutnya, tentukan berapa lama kamu akan melunasi pinjaman tersebut. Tenor bisa bervariasi, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Untuk contoh kita, anggap saja kamu memilih tenor 12 bulan.
3. Cek Tingkat Bunga
Setiap penyedia pinjaman online punya tingkat bunga yang berbeda-beda. Pastikan kamu mengecek dan membandingkan beberapa pilihan sebelum memutuskan. Untuk contoh kita, anggap saja bunga yang ditawarkan adalah 1% per bulan atau 12% per tahun.
4. Hitung Total Bunga
Nah, ini dia bagian pentingnya. Untuk menghitung total bunga, kamu bisa menggunakan rumus sederhana:
Total Bunga = Jumlah Pinjaman x Tingkat Bunga x Tenor (dalam tahun)
Jadi, untuk contoh kita:
Total Bunga = Rp5.000.000 x 12% x 1 tahun = Rp600.000
5. Hitung Total Pembayaran
Terakhir, untuk mengetahui berapa total yang harus kamu bayar, tinggal tambahkan jumlah pinjaman dengan total bunga:
Total Pembayaran = Jumlah Pinjaman + Total Bunga
= Rp5.000.000 + Rp600.000 = Rp5.600.000
Jadi, total yang harus kamu bayar selama setahun adalah Rp5.600.000, atau jika dibagi per bulan, sekitar Rp466.667 per bulan.
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi bunga pinjaman online dan cara menghitung bunga pinjol adalah langkah penting sebelum kamu memutuskan untuk mengambil pinjaman.
Dengan pengetahuan ini, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak dan terhindar dari jeratan hutang yang memberatkan. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam membuat keputusan finansial yang lebih baik(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: