BPBD Kabupaten Tegal Adakan Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana

BPBD  Kabupaten Tegal Adakan Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana

DUKUNGAN - Kalak BPBD bersama Satgas Penanggulangan Bencana usai gelar apel HKB.Foto:Hermas Purwadi/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Upaya membangkitkan kesadaran masyarakat Kabupaten Tegal. Dilakukan BPBD Kabupaten Tegal dengan mengelar apel di Hari Kesiapsiagaan Bencana yang rutin diperingati setiap 26 April. Hal ini menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran masyarakat  terhadap potensi Bencana di wilayahnya.

Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah memimpin langsung apel satgas  penanggulangan bencana di halaman kantor. 

BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Tegal Gulirkan Program Tagana Masuk Sekolah

"Hari Kesiapsiagaan Bencana dimaksudkan sebagai tonggak kebangkitan kesadaran bencana di Indonesia, khususnya Kabupaten  Tegal," uajrnya, Jumaat (26/4/2024).

Hari Kesiapsiagaan Bencana bertepatan dengan pengesahan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Undang-undang itu merupakan produk hukum pertama yang mendasari penanganan bencana secara komprehensif. Mulai dari sebelum, selama dan sesudah terjadinya bencana alam. 

BACA JUGA:Dharma Wanita Persatuan Kota Tegal Adakan Halal bi Halal

"Melalui peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, kami kembali mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap kemungkinan potensi bencana alam di Kabupaten Tegal," cetusnya.

Upaya untuk meningkatkan penguatan dan kesiapsiagaan dalam hal penanggulangan bencana. Dilakukan melalui peningkatan kapasitas kemampuan dari tingkatan keluarga dan masyarakat. Yang berbasis kompetensi dan edukasi agar pengelolaan kebencanaan dapat terjadi secara cepat, tepat, tangkas, tanggap serta tangguh.

BACA JUGA:Kota Tegal Kirim 16 Kafilah Ikuti MTQ Tingkat Jateng di Pati

Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, akademisi dan media massa. Yang digambarkan peran dan tanggung jawab.  

"Kelima sektor tersebut harus bersama-sama proaktif dari penanganan darurat menjadi pengurangan risiko bencana," ungkapnya.

Pihaknya berharap, selain meningkatkan kemampuan, baik dari petugas BPBD ataupun masyarakat. Diperlukan adanya sensitifitas akan apa yang terjadi disekitar masyarakat. Harus ada sense of belonging dan aware terhadap kebencanaan. Dengan itu kita akan mempersiapkan antisipasi apapun yang akan terjadi. 

"Selebih itu, perlu adanya nilai ibadah dalam setiap tugas yang menjadi kewajiban kita," tegasnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: