Volume Arus Lalu Lintas di Kota Tegal Masih Tinggi

Volume Arus Lalu Lintas di Kota Tegal Masih Tinggi

MASIH TINGGI - Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua terpantau meninggalkan Kota Tegal melalui Jalur Pantai Utara.Foto:K Anam S/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Puncak arus balik Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran Tahun 2024 di dalam kota atau Jalur Pantai Utara (Pantura) Kota Tegal tercatat terjadi pada H+3 atau 14 April 2024. Namun demikian, volume arus lalu lintas tergolong masih dalam kategori tinggi atau di atas normal dibandingkan dengan volume arus lalu lintas pada hari biasa.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tegal Abdul Kadir melalui Kepala Bidang Lalu Lintas Riandy Sholeh Setiawan mengatakan, volume arus lalu lintas masih tinggi atau di atas normal dibandingkan dengan volume arus lalu lintas pada hari biasa dikarenakan adanya kebijakan Work Form Home dan pekerja yang mengambil waktu libur di luar hari H Lebaran. 

“Kondisi arus lalu lintas dalam kategori di atas normal kemugkinan masih akan terjadi sampai dengan H+12 atau 23 April 2024,” kata Riandy.

BACA JUGA:Disperintransnaker Kabupaten Tegal Adakan Pelatihan Manajemen Wirausaha Pengelolaan Bisnis

Riandy menyampaikan, arus mudik Lebaran 2024 di dalam kota atau Jalur Pantura Kota Tegal lancar terkendali. Ketika arus balik sempat dilakukan perubahan rute untuk arus lalu lintas ke arah timur. Perubahan rute diberlakukan karena saat sudah diterapkan sistem one way di jalan tol, ternyata masih banyak masyarakat yang mudik ke arah timur. 

Berdasarkan data Survei Traffic Counting Lebaran, hingga H+6 jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Tegal 451.015 dengan jumlah rata-rata harian 37.585 sedangkan yang keluar 393.639 dengan jumlah rata-rata harian 32.803. Puncak arus mudik terjadi pada H-2 dengan jumlah kendaraan masuk 48.944 dan puncak arus balik H+3 dengan jumlah kendaraan keluar 46.195.

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Siapkan Pelatihan Pemulihan Ekonomi Produktif

Kendaraan yang keluar masuk 68 persen sepeda motor, 25 persen mobil pribadi dan pikap, serta 7 persen busa dan truk. 

Riandy mengungkapkan, dengan tingginya jumlah sepeda motor saat arus mudik dan balik, dapat menjadi justifikasi penyediaan angkutan umum yang lebih banyak dan nyaman atau dengan penambahan program mudik gratis dari Pemerintah Pusat atau Daerah dengan atau mendorong swasta untuk turut berkontribusi dalam program serupa.

“Selain itu, melihat kondisi kemacetan di jalan tol, sudah sebaiknya Pemerintah Pusat menstimulus atau mengkaji kebijakan push and pull terhadap demand yang ada yang berorientasi public transport oriented,” sebut Riandy.

BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Tegal Salurkan Bantuan Kebencanaan

Riandy menambahkan, sehubungan dengan Hari Jadi ke-444 Kota Tegal yang mengangkat tema Bungah Gawe Berkah, dalam waktu dekat Dishub akan berupaya membuat bungah atau bahagia masyarakat dengan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengefektifkan waktu di semua simpang. “Kami akan mengefektifkan sampai 40 persen,” ujar Riandy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: