Jembatan Kalierang Cilongok Kabupaten Tegal Diperbaiki, Anggaran Rp200 Juta

Jembatan Kalierang Cilongok Kabupaten Tegal Diperbaiki, Anggaran Rp200 Juta

MULAI DIKERJAKAN - Pemasangan box culvert menggunakan alat berat saat pembuatan dinding pondasi untuk menahan tebing di samping Jembatan Kalierang.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWIJembatan Kalierang di Desa Cilongok, Kecamatan Balapulang mulai diperbaiki. Anggarannya sebesar Rp200 juta dari APBD II Kabupaten Tegal. Jembatan berusia seratusan tahun ini merupakan akses jalur alternatif yang menghubungkan tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Balapulang, Bojong dan Jatinegara.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan Jembatan Kalierang melalui kegiatan pemeliharaan rutin.

Dia menuturkan, jembatan tersebut semula mengalami longsor di bagian pondasi pada Minggu 11 Februari 2024 lalu. Panjang longsor 25 meter, lebar 12 meter dan tinggi 11 meter. 

BACA JUGA:Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal Bahas Kesiapan Armada Angkutan Lebaran

"Longsor ini terjadi pada sayap-sayap jembatan di sisi barat," kata Teguh.

Awalnya pihaknya sudah merencanakan dan mengusulkan perbaikan jembatan ini sejak tiga tahun lalu pada APBD Kabupaten Tegal. Rencana tersebut belum bisa terealisasi karena kendala besaran anggaran yang tidak mencukupi untuk pembangunan jembatan baru sebagai penggantinya.

“Rencananya kita akan merubah bentang jembatan menjadi 10 meter dan perubahan lokasi jembatan. Karena trasenya bergeser ke sisi selatan menjadikan rencana pembangunan jembatan ini tertunda beberapa kali. terutama saat kebijakan refokusing anggaran diterapkan di tahun 2020 dan 2021 untuk penanganan pandemi Covid-19,” bebernya.

BACA JUGA:Warga SMP Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Adakan Pesantren Kilat

Menurut Teguh, Pemda juga sudah berupaya menganggarkan kembali pembangunan jembatan ini di tahun 2023 dan 2024 senilai Rp3 miliar. Namun dari alokasi anggaran tersebut baru bisa digunakan untuk pembelian rangka jembatan dan biaya konsultan perencana serta pengawas.

Selain itu, ada pula alokasi anggaran senilai Rp200 juta di tahun ini untuk pemeliharaan rutin jembatan. 

Anggaran inilah yang kini digunakan untuk memperbaiki tebing di sisi sayap pondasi jembatan yang mengalami longsor, selain perbaikan rangka yang mengalami kerusakan serta perbaikan saluran.

BACA JUGA:Gudep SMP Negeri 1 Slawi Bagi Sembako untuk Kaum Duafa

“Idealnya untuk perbaikan jembatan ini secara keseluruhan memerlukan biaya Rp10 miliar. Kebutuhan tersebut sampai pada pembaharuan pondasi, bronjong, hingga stordam untuk membuat tanah di sekitar sungai menjadi stabil,” jelasnya.

Meskipun salah satu sayap pondasi jembatan mengalami longsor, lanjut Teguh, warga tetap bisa melaluinya. Kendati demikian, beban muatan atau kendaraan yang melintas harus lebih ringan dari biasanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: