Ramadhan Bulan Puncak Spiritual, Memaknai Ramadhan

Ramadhan Bulan Puncak Spiritual, Memaknai Ramadhan

DR. Basukiyatno, M.Pd, Dosen Magister Pedagogi UPS Tegal--

Malam yang Allah menjelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti hidup, mati, rezeki, nasib baik, nasib buruk, dan sebagainya. 

Para ahli menyimpulkan bahwa spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia. Spiritual juga merupakan aspek yang menyatu dan universal bagi semua manusia. Setiap orang memiliki dimensi spiritual. Dimensi ini mengintegrasi, memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia. 

Seseorang dapat menemukan aspek spiritual dirinya, melalui proses hubungan dengan seseorang, dengan dirinya sendiri, juga dengan Tuhan. Itulah ritual, ibadah yang dilakukan oleh muslim di bulan ramadhan. Perjuangan ibadah menuju perbaikan diri juga kepada sesamanya maupun dihadapan tuhannya.

Melalui proses tersebut seseorang mengadakan muhasabah, memaknai dirinya agar dapat merekontruksi diri menjadi lebih baik. Spiritual juga diartikan sebagai inti dari diri manusia yang memasuki dan mempengaruhi kehidupan yang dimanifestasikan dalam pemikiran dan perilaku baik dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam dan Tuhan.

Spiritualitas memperhatikan kebermaknaan hidup, upaya-upaya yang fokus meningkatkan hidup lebih berharga. Menjadi spiritual berarti memiliki ikatan yang lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat fisik atau material.

Spiritualitas merupakan kebangkitan atau pencerahan diri dalam mencapai tujuan dan makna hidup. Spiritualitas merupakan bagian esensial dari keseluruhan makna diri dan kesejahteraan seseorang. 

BACA JUGA:Masih Nggak Percaya Puasa Bisa Menyehatkan Tubuh Anda? Berikut 4 Fakta Menarik Puasa Ramadhan

Redifinisi Kehidupan

Setiap muslim segera bersiap diri, memperkokoh keyakinan diri, bahwa ramadhan bukanlah wacana, tetapi merupakan fakta tarbiyatul jasmani terlebih ruhani dalam meraih perbaikan diri dan kehidupan.

Perbaikan jasmani menjadi lebih sehat, perbaikan ruhani agar memiliki energy positif yang tidak terbatas,  sehingga dapat mensinergikan diri dan linkungannya  dalam menggapai kemulyaan hidup. 

Menjadi spiritual berarti memiliki ikatan yang lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat fisik atau material. Spiritualitas merupakan kebangkitan atau pencerahan diri dalam mencapai tujuan dan makna hidup.

Spiritualitas merupakan bagian esensial dari keseluruhan kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Dalam ramadhan setiap muslim berusaha beribadah seoptimal mungkin. Mereka berbaik-baik kepada sesamanya, terutama dengan membantu fakir-miskin dan dhuafa. Zakat pada umumnya dikeluarkan di bulan ramadhan.

Demikian juga infak dan sodakoh, serta berbagai sumbangan melimpah di bulan barokah ini. Ramadhan juga menjadi hari-hari muhasabah, mujahadah kaum muslimin. Mereka bermunajat kepada tuhan di malam hari dan berpuasa di siang harinya. Terlebih di akhir bulan ramadhan, mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di masjid.

Beriktikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir ramadhan, untuk memasyrahkan perbaikan nasib hidup dan segala urusan. Adang-adang malam lailatul qodar,  malam keberkahan yang lebih indah dari seribu bulan. Ramadhan bulan yang terbuka lebar bagi setiap muslim meraih perbaikan nasib hidup, meraih pribadi bertaqwa. –

* Dosen Magister Pedagogi UPS Tegal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: