Pemerintah Kota Tegal Diminta Waspadai Terjadinya Penimbunan Beras

Pemerintah Kota Tegal Diminta Waspadai Terjadinya Penimbunan Beras

PODCAST - Ketua Komisi II DPRD Kota Tegal Anshori Faqih dan sekretarisnya Zaenal Nurohman menjadi narasumber.Foto:KAnam S/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal meminta Pemerintah Kota Tegal (Pemkot) mewaspadai aksi pengusaha yang memanfaatkan keadaan untuk kepentingan diri sendiri dengan melakukan penimbunan beras. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi II Anshori Faqih dalam acara podcast yang diadakan di Press Room Gedung Lor, DPRD Kota Tegal.

“Agar mewaspadai pengusaha nakal yang menimbun untuk kepentingan pribadi. Penimbunan akan menimbulkan gejolak,” kata Anshori dalam podcast yang mengangkat tema Kesiapan Bahan Pangan Menjelang Ramadan. Anshori menjadi narasumber podcast bersama Sekretaris Komisi II Zaenal Nurohman, dengan pembawa acara Elok Melati.

BACA JUGA:Wali Kota Tegal Minta agar KPRI Sepakat Akomodir Kebutuhan Anggota

Anshori menegaskan, Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar perlu digencarkan untuk menstabilkan harga dan pasokan. Tidak hanya Operasi Pasar yang melalui Bulog, Organisasi Perangkat Daerah terkait juga agar busaha mempertemukan petani dan koperasi dengan menerapkan harga standar. “Stakeholder harus berupaya mengendalikan harga,” ujar Anshori.

Lebih lanjut Anshori meminta masyarakat untuk berbelanja secara bijak. “Belanja sesuai kebutuhan saja. Apabila butuhnya cabai seperempat kilo, ya belinya seperempat kilo,” terang Anshori.

BACA JUGA:Lampu PJU di Wilayah Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Sebagian Mati dan Rusak

Sekretaris Komisi II Zaenal Nurohman mengaku banyak menerima keluhan kenaikan harga, terutama beras. Zaenal mengajak warga menerapkan Gerakan Sadar Pangan yaitu dengan menanam pangan untuk kebutuhan sendiri. “Ketahanan pangan perlu digulirkan kembali. Tanam cabai rawit dan tanaman pangan lainnya,” ujar Zaenal.

Senada Anshori, Zaenal memandang Operasi Pasar perlu dilanjutkan dengan  dikemas rapi, adil, sesuai porsi, dan tidak menimbulkan antrean panjang. Komisi II siap turun ke lapangan. “Jika stok ada, kenapa tidak dikeluarkan? Fenomena seperti ketika minyak goreng langka, harganya akan tinggi. Namun setelah ada merek baru dikeluarkan, harganya kembali normal,” jelas Zaenal.

BACA JUGA:Ratusan Karyawan PT Cahaya Timur Garmindo Kabupaten Pemalang Kembali Demo di Pabrik Garmen

Lebih lanjut Zaenal mengimbau Tim Pengendali Inflasi Daerah mengendalikan harga supaya tidak dipermainkan orang-orang yang ingin meraup keuntungan sesaat. Jika harga tidak terkendali, akan bergejolak. “Kepada warga agar membeli yang penting-penting saja. Yang tidak penting jangan. Agar keuangan mencukupi kebutuhan,” tutur Zaenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: