Sosialisasi FPRB Tingkat Kecamatan Mulai Digulir
sosialisasi FPRB tingkat kecamatan dan pembentukan Destana di Kecamatan Margasasi.--
DISWAY JATENG - BPBD Kabupaten Tegal mulai menggencarkan sosialisasi FPRB tingkat kecamatan. Kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Margasari ini dibarengi sosialisasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Sosialisasi FPRB tingkat kecamatan ini dilaksanakan paska terbentuknya Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Tegal. Sekaligus pembentukan pengurus FPRB di tingkat kecamatan.
FPRB merupakan wadah yang berbentuk independen yang menyatukan berbagai organisasi, lembaga, komunitas dan pemangku kepentingan upaya pengurangan risiko bencana di daerah. Sehingga perlu dilakukan Sosialisasi FPRB tingkat kecamatan.
Forum Pengurangan Resiko Bencana juga merupakan mitra dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal. Dengan terbentuknya FPRB Kabupaten Tegal, langsung ditindalanjuti dengan sosialisasi FPRB tingkat kecamatan.
BACA JUGA:Diusulkan Bentuk Satgas Anti Kekerasan Pelajar di Kabupaten Tegal
Kalak BPBD, Elliya Hidayah SIP MM melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, Solikhin menyatakan, FPRB kecamatan dibentuk agar ketika nanti terjadi bencana alam, para pengurus sudah siap siaga, baik sarana maupun edukasi untuk masyarakat.
"Harapannya setelah nantinya dikukuhkan, bukan sebatas seremonial saja. Melainkan harus memulai dengan rencana aksi dan bekerja untuk mengurangi risiko bencana. Sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana," ujarnya Selasa 5 Maret 2024.
"Kita mesti bersama-sama, bukan hanya pengurus FPRB, tapi seluruh masyarakat berbagai elemen harus memberi kontribusi untuk mengurangi resikonya," tambahnya.
BACA JUGA:Bupati Tilik Desa, Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Beri Pelayanan Kesehatan Hewan
Terkait pembentukan Destana, Solikhin menambahkan, merupakan desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana.
"Destana memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana," ungkapnya.(ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: