Tips Deteksi dan Merawat Ginjal Lansia yang Rentan dan Banyak Masalah

Tips Deteksi dan Merawat Ginjal Lansia yang Rentan dan Banyak Masalah

Tips Deteksi dan Merawat Ginjal Lansia yang Rentan Banyak Masalah--

DISWAY JATENG - Ginjal adalah organ vital yang berperan dalam menyaring darah, mengeluarkan racun, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon yang penting bagi tubuh. Namun, seiring bertambahnya usia, fungsi ginjal bisa menurun dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, lansia perlu melakukan deteksi dan perawatan ginjal secara rutin dan tepat.

Penyebab dan Gejala Gangguan Ginjal pada Lansia

Gangguan ginjal pada lansia bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi, yang bisa merusak pembuluh darah dan jaringan ginjal.
  • Obat-obatan, seperti antibiotik, antiinflamasi, atau obat nyeri, yang bisa menimbulkan efek samping atau toksisitas pada ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak sesuai dosis.
  • Infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, atau infeksi sistemik, yang bisa menyebabkan peradangan atau kerusakan pada ginjal.
  • Kelainan bawaan, seperti ginjal polikistik, ginjal bocor, atau ginjal tunggal, yang bisa mempengaruhi struktur atau fungsi ginjal sejak lahir.
  • Faktor usia, yang bisa menyebabkan penurunan massa atau ukuran ginjal, penurunan jumlah atau kualitas nefron (unit penyaring ginjal), penurunan aliran darah ke ginjal, atau penurunan kemampuan ginjal untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

BACA JUGA:Cara Deteksi Dini Penyakit Ginjal pada Remaja 

Gangguan ginjal pada lansia bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung pada jenis, penyebab, dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang bisa muncul adalah:

  • Pembengkakan pada wajah, tangan, kaki, atau pergelangan kaki akibat penumpukan cairan di dalam tubuh.
  • Urine berwarna gelap, berbusa, berdarah, atau berbau tidak sedap akibat adanya darah, protein, atau infeksi pada ginjal.
  • Kesulitan, nyeri, atau sering buang air kecil akibat adanya sumbatan, iritasi, atau infeksi pada saluran kemih.
  • Kelelahan, lemah, pusing, atau kurang nafsu makan akibat penurunan energi dan nutrisi yang diserap oleh tubuh.
  • Mual, muntah, atau diare akibat gangguan pencernaan atau penumpukan racun di dalam tubuh.
  • Gatal-gatal, kering, atau kuning pada kulit akibat penumpukan racun atau ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
  • Sakit kepala, penglihatan kabur, atau kejang akibat tekanan darah tinggi atau gangguan saraf.
  • Anemia atau kurang darah akibat penurunan produksi hormon eritropoietin yang merangsang pembentukan sel darah merah.
  • Tulang rapuh atau mudah patah akibat penurunan produksi hormon kalsitriol yang mengatur penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh.

Gejala gangguan ginjal pada lansia bisa sulit terdeteksi karena seringkali tidak spesifik atau mirip dengan gejala penyakit lain. Oleh karena itu, lansia perlu melakukan pemeriksaan ginjal secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.

BACA JUGA:Penyebab, Gejala dan Cara Mendeteksi Anemia pada Bayi

Tips Deteksi dan Merawat Ginjal Lansia

Untuk mendeteksi dan merawat ginjal lansia, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:

  • Melakukan pemeriksaan ginjal secara rutin, setidaknya sekali setahun, dengan mengukur tekanan darah, kadar gula darah, kadar kreatinin darah, kadar nitrogen urea darah, dan laju filtrasi glomerulus. Pemeriksaan ini bisa membantu mengetahui kondisi dan fungsi ginjal serta mendeteksi adanya gangguan ginjal sejak dini.
  • Mengatur pola makan yang sehat, dengan mengurangi asupan garam, gula, lemak, dan protein yang bisa membebani ginjal. Sebaliknya, meningkatkan asupan air, serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk ginjal. Beberapa makanan yang baik untuk ginjal adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan susu rendah lemak.
  • Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol, karena bisa merusak pembuluh darah dan jantung, yang bisa mempengaruhi aliran darah ke ginjal. Selain itu, merokok dan alkohol juga bisa meningkatkan risiko infeksi, peradangan, dan kanker pada ginjal.
  • Berolahraga secara teratur, dengan melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi tubuh. Olahraga bisa membantu mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, berat badan, dan kolesterol, yang bisa mempengaruhi kesehatan ginjal. Olahraga juga bisa meningkatkan sirkulasi darah, imunitas, dan mood.

BACA JUGA:Cara Alami Mendeteksi dan Mengatasi Anemia pada Lansia

  • Mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan resep dan anjuran dokter, serta menghindari obat-obatan yang tidak diperlukan atau berbahaya bagi ginjal. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter tentang efek samping atau interaksi obat-obatan yang Anda konsumsi terhadap ginjal Anda.
  • Mengonsumsi ramuan alami yang bermanfaat bagi ginjal, seperti rambut jagung, kumis kucing, alang-alang, bawang putih, jeruk nipis, bawang bombay, daun salam, daun sirsak, daun seledri, dan kunyit. Anda bisa membuat ramuan alami dari bahan-bahan tersebut dengan cara merebus, menumbuk, atau mencampurkannya dengan air atau madu. Namun, Anda harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ramuan alami, karena bisa ada efek samping atau interaksi dengan obat-obatan yang Anda konsumsi.

Itulah beberapa tips deteksi dan merawat ginjal lansia yang rentan banyak masalah. Meskipun demikian, Anda tetap harus rutin memeriksakan diri ke dokter dan mengikuti anjuran yang diberikan. Jangan lupa untuk menjaga gaya hidup sehat dan bahagia agar ginjal Anda tetap sehat dan kuat.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: