Cerita Petugas KPPS di Kota Tegal, 24 Jam Lebih Tidak Tidur Demi Sukseskan Pemilu

Cerita Petugas KPPS di Kota Tegal, 24 Jam Lebih Tidak Tidur Demi Sukseskan Pemilu

MENATA DOKUMEN — Achmad Fatah (tengah) menata dokumen saat menyerahkan logistik TPS 30.Foto:K Anam S/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Alfia Yuwinda Nur Maulida, 22, akhirnya bisa tersenyum lega saat logistik Pemilu 2024 dari TPS 24 Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, secara resmi telah diserahkan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kantor Kelurahan Kejambon yang beralamat di Jalan Wisanggeni.

Alifia merupakan petugas KPPS yang bertugas di TPS 24 yang berlokasi di Jalan Kresna RT 4 RW 6 Kelurahan Kejambon. Menjadi petugas KPPS Pemilu 2024 merupakan pengalaman pertamanya. Menurutnya, menjalankan tugas KPPS tidaklah mudah. “Ini pertama kali, dan ternyata tidak semudah yang dibayangkan,” tutur perempuan berhijab itu.

BACA JUGA:Jumlah Dana CSR Tahun 2023 di Kabupaten Tegal Sebesar Rp190 Juta

Warga Kelurahan Kejambon tersebut menceritakan, penghitungan suara di TPS 24 semestinya berjalan lancar, namun sempat tertunda karena menyelesaikan Formulir C Pemberitahuan dan Daftar Pemilih Khusus sampai akhirnya bisa diclearkan PPS. Menurut Alifia. Petugas KPPS harus kuat dalam menjalankan tugasnya. “Harus strong. Ini saya belum tidur selama 24 jam lebih,” ucap Alifia. 

Meski mengaku tidak terbiasa begadang sampai pagi, Alifia merasa bersyukur mampu menyelesaikan tanggung jawabnya, terlebih antarpetugas bisa saling mendukung. “Sebelumnya tidak pernah begadang. Namun, alahamdulillah, karena disuplai vitamin jadi bisa melaksanakan tugas sampai selesai. Pihak kelurahan juga baik karena menyediakan snack dan kopi,” ujar Alifia.

BACA JUGA:Harga Cabai di Kabupaten Tegal Merangkak Naik

Cerita lainnya disampaikan petugas KPPS di TPS 30 Kelurahan Kejambon Achmad Fatah, 38. Fatah memang telah cukup berpengalaman karena sudah tiga kali menjadi petugas KPPS, namun baru kali ini dipercaya sebagai ketua. Sementara enam lainnya baru pertama kali menjadi petugas KPPS sehingga belum mempunyai pengalaman dalam menjalankan tugasnya.

Tantangan lain yang dihadapi Fatah adalah mengatasi ego rekan-rekannya yang mayoritas berusia muda. Sehingga, dia harus pandai-pandai mencairkan suasana. Fatah mengakui, tantangan Pemilu kali ini cukup luar biasa, karena penghitungan baru bisa dimulai pukul tiga siang. Sebab, petugas harus mencari C Pemberitahuan salah satu pemilih yang ternyata jatuh tersapu angin dan itu cukup menyita waktu.

BACA JUGA:Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal Tunggu Respon Ajuan Penataan Terminal Adiwerna

Menurut Fatah, penghitungan suara di TPS 30 yang berlokasi di Jalan Nusa Indah RT 1 RW 6 Kelurahan Kejambon secara umum berlangsung kondusif dan masyarakatnya mensupport. Sama halnya Alifia, Fatah juga belum sempat tidur sejak bertugas dari pukul 06.00 WIB . Fatah menjaga kondisi tubuh dengan makan buah-buahan dan banyak minum air putih.

Semua itu dilakukan demi ikut serta mensukseskan Pemilu yang dilangsungkan lima tahun sekali ini. “Kami ingin berpartisipasi mensukseskan Pemilu. Semoga presiden terpilih dapat mengubah Indonesia menjadi negara yang lebih baik,” harap warga Kelurahan Kejambon itu usai menyerahkan logistik TPS 30 ke PPS di Kantor Kelurahan Kejambon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: