4 Penyebab Perut Buncit di Usia 50 Tahun yang Berbahaya Jika di Biarkan

4 Penyebab Perut Buncit di Usia 50 Tahun yang Berbahaya Jika di Biarkan

Penyebab perut buncit yang berbahaya-Katadata-

Demikian kata Jenny Champion, seorang ahli kebugaran bersertifikat yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

Selain diet, orang yang lebih tua juga cenderung memiliki metabolisme yang lebih rendah. Metabolisme yang lebih rendah ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi lebih sedikit kalori dari makanan yang dikonsumsi.

Akibatnya, laju pemrosesan energi menurun dan menjadi tidak seimbang. Hal ini menyebabkan penambahan berat badan dan penumpukan lemak di area perut. Hal ini jadi salah satu penyebab perut buncit di usia 50 tahun.

Pola makan Anda mungkin sama seperti ketika Anda berusia 30 tahun. Tetapi perbedaannya adalah kalori tidak sepenuhnya dikonsumsi. Akibatnya, kalori disimpan sebagai lemak di area perut.

3. Kurang berolahraga

Seiring bertambahnya usia, massa otot berkurang karena penuaan dan kurangnya aktivitas fisik. Berkurangnya massa otot juga mempengaruhi metabolisme tubuh.

Jika Anda rajin berolahraga di usia produktif. mungkin bentuk tubuh dan postur tubuh akan terjaga dengan baik dan tidak akan ada terlalu banyak lemak di area perut di usia tua.

4. Penurunan hormon

Baik pria maupun wanita berisiko mengalami kenaikan berat badan karena perubahan hormon. Pada wanita, ada periode yang dikenal sebagai pra-menopause ketika hormon estrogen diproduksi.

Hormon ini biasanya menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak di paha, bokong, dan pinggul untuk mendukung kehamilan dan menyusui.

Namun, ketika mendekati masa menopause, kadar estrogen menurun dan lemak terdistribusi kembali ke area perut, menurut ACE.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Climateric menunjukkan bahwa perubahan hormon yang dimulai sebelum menopause berkontribusi secara signifikan sebagai penyebab perut buncit di usia 50 tahun.

Pada pria, kadar testosteron menurun seiring bertambahnya usia; menurut sebuah studi tahun 2015 oleh Obesity Review, penurunan hormon ini meningkatkan lemak tubuh, terutama lemak perut.

Menariknya, bagaimanapun, lebih mudah bagi pria untuk mengurangi area perut mereka karena massa otot mereka yang lebih tinggi.

Pria lebih cenderung menurunkan berat badan di bagian tengah tubuh (perut), sementara wanita lebih cenderung mengubah bentuk paha dan bokong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: