Poltek Harber Tegal Tuan Rumah Kuliah Umum BNN Jawa Tengah

Poltek Harber Tegal Tuan Rumah Kuliah Umum BNN Jawa Tengah

BERSAMA - Kepala BNN Provinsi Jateng Brigjen Pol Dr H Agus Rohmat bersama citivitas akademik dan peserta dalam kuliah umum.Foto: Meiwan Dani R/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Mengadakan kuliah umum dengan tema ‘Peran Aktif Generasi Muda dalam Mewujudkan Indonesia Bersinar’ di Aula Gedung C, Poltek Harber.

Kepala BNN Provinsi Jateng Brigjen Pol Dr H Agus Rohmat menuturkan, menurut Presiden Joko Widodo Indonesia berada dalam situasi darurat narkotika.

BACA JUGA:Prabowo Komitmen Pimpin Pemberantasan Korupsi secara Total

“Saat ini mayoritas penyalahgunaan narkoba, pertama kali dari teman atau pacar sebanyak 84,49%. Baik di perkotaan maupun perdesaan. Apotek menjadi sumber perolehan narkoba terbesar kedua di pedesaan,” ujarnya.

Tempat memakai narkoba di perkotaan dan pedesaan didominasi rumah, kamar, apartemen, kos atau kontrakan. Sedangkan di pedesaan, lingkungan sekolah atau kampus dan jalan atau gang menjadi tempat untuk memakai narkoba.

BACA JUGA:Bupati Pemalang Mansur Hidayat Optimis Produktivitas Pertanian Semakin Meningkat

Pihaknya sengaja mengunjungi perguruan tinggi di kota dan kabupaten agar mendorong mahasiswa untuk meraih prestasi dan menolak narkoba.

“Mari wujudkan Poltek Harber bersinar, bersih dari narkoba, perangi narkoba bareng-bareng,” tuturnya.

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Poltek Harber Gunawan Adib Achmadi mengapresiasi kepada BNN Jateng dan Kota Tegal yang telah menginisiasi kuliah umum.

BACA JUGA:Dekan FKIP UPS Tegal Jadi Narasumber Konferensi Internasional di Malaysia

Jika orang kekurangan ilmu, bisa ditolong dengan belajar agar pintar. Tetapi jika orang sudah kena narkoba, maka tidak bisa ditolong. 

“Kami was-was karena pengaruh paling banyak lewat temen dan pacar. Usia gen Z yang dikenal penyendiri membuat semakin rentan dengannarkoba,” ujarnya.

Gen Z melek teknologi tapi jiwanya rapuh karena tidak teruji. Sebanyak 15,5 juta memiliki masalah kesehatan mental. Mental yang rapuh tersebut sangat berpotensi terkena narkoba lebih mudah,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: