5 Rutinitas Kecantikan yang Sering Kamu Lakukan, Ternyata Punya Dampak Buruk untuk Lingkungan

5 Rutinitas Kecantikan yang Sering Kamu Lakukan, Ternyata Punya Dampak Buruk untuk Lingkungan

Rutinitas kecantikan yang dapat membahayakan lingkungan-Liputan6.com-

DISWAYJATENG - Rutinitas kecantikan, walaupun bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulit, ternyata dapat membawa dampak negatif pada lingkungan.

Banyak alat dan bahan yang digunakan dalam rutinitas kecantikan menghasilkan limbah yang sulit terurai dan berpotensi merusak ekosistem.

Untuk itu, kamu perlu berhati-hati jangan sampai rutinitas kecantikanmu justru membawa dampak yang buruk bagi lingkungan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa rutinitas kecantikan yang mungkin kamu lakukan setiap hari, namun berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.

1. Cotton Bud Plastik

Cotton bud plastik seringkali menjadi kamulan dalam rutinitas kecantikan. Namun, alat ini memiliki dampak lingkungan yang signifikan.

BACA JUGA: Keluhan Jerawat di Wajahmu Tak Kunjung Selesai? Inilah 7 Kandungan Skincare yang Ampuh Menghilangkan Jerawat

Penggunaan cotton bud plastik yang berlebihan dapat menghasilkan sampah plastik yang sulit terurai. Di samping itu, jarang ada daur ulang untuk produk ini.

Solusinya? Mengurangi penggunaan cotton bud plastik dan beralih ke alternatif ramah lingkungan. Untuk kebersihan telinga, bisa menggunakan alat khusus yang dapat dipakai berulang kali.

Jika kamu memiliki keluhan pada telinga yang terus berlanjut, kamu bisa berkonsultasi ke dokter yang sesuai. Sehingga masalah tersebut dapat teratasi.

2. Pisau Pencukur Sekali Pakai

Sama seperti cotton bud plastik, pisau pencukur sekali pakai juga memiliki dampak negatif padalingkungan. Alat ini terbuat dari plastik dan besi, sulit terurai, dan belum memiliki sistem daur ulang yang efektif.

Pisau pencukur ini bertahan sangat singkat setelah digunakan dan kemudian harus dibuang. Untuk mengurangi dampak lingkungan, pertimbangkan untuk beralih ke pisau pencukur yang dapat digunakan berulang kali.

Ini bukan hanya lebih ramah lingkungan, tapi juga dapat menjadi investasi jangka panjang.

3. Microbeads Eksfoliator

Microbeads eksfoliator, atau butiran plastik kecil yang terdapat dalam produk skincare, memiliki dampak serius pada ekosistem air.

BACA JUGA: 8 Manfaat Luar Biasa Masker Charcoal untuk Kulit, Efektif Bikin Kulit Cerah dan Mulus Bebas Jerawat

Butiran plastik ini tidak dapat larut dalam air dan dapat menyusup ke dalam lingkungan air. Ini dapat membahayakan kehidupan hewan air dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Solusinya? Pilih produk eksfoliator yang menggunakan bahan alami sebagai pengganti microbeads. Produk ini dapat diganti dengan bahan lainnya yang lebih ramah lingkungan.

4. Sabun Cair

Jika kamu penggemar sabun cair, sebaiknya pertimbangkan kembali. Sabun cair memiliki jejak karbon yang tinggi dan menyebabkan lebih banyak limbah karbon sisa pencucian daripada sabun batangan. Selain itu, kemasan sabun cair biasanya terbuat dari plastik yang sulit terurai.

Untuk mengurangi dampaknya, pertimbangkan untuk beralih ke sabun batangan. Kemasannya terbuat dari kertas yang lebih mudah terurai dan menciptakan limbah yang lebih sedikit.

BACA JUGA: Tips Merawat Kulit Wajah, Kenali 5 Jenis Sabun Pembersih Wajah yang Cocok Untuk Setiap Jenis Kulit

5. Sunscreen Kimia

Sunscreen adalah produk kecantikan yang sangat penting, terutama saat beraktivitas di laut. Namun, sunscreen kimia yang mengandung bahan seperti oxybenzone dan octinoxate dapat membahayakan terumbu karang.

Daur hidup bahan kimia ini mencemari air laut dan mengancam kelestarian terumbu karang. Pilihan yang lebih baik adalah memilih sunscreen yang menggunakan bahan-bahan fisik sebagai pengganti kimia. Pastikan kamu lebih dulu membaca keterangan pada produk yang akan kamu gunakan.

Kesimpulan 

Rutinitas kecantikan yang dilakukan secara tidak bijak dapat berkontribusi pada kerusakan lingkungan.

Namun, dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat membuat perubahan positif. Pilihan produk yang ramah lingkungan, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan pemilihan bahan-bahan alami adalah langkah kecil namun signifikan.

Ingatlah, kecantikan sejati tidak hanya mencakup penampilan luar, tetapi juga bagaimana kita merawat planet tempat kita tinggal.

Dengan rutinitas kecantikan yang lebih ramah lingkungan, kita dapat memastikan bahwa kecantikan yang kita kejar tidak merugikan lingkungan sekitar kita. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: