Akibat Bau Busuk, Aliran Irigasi Pasar Induk Kabupaten Brebes Disemprot Mikroba
SEMPROT - Petugas damkar dan personel DPSDATR Brebes menyemprotkan air bercampur mikroba pada irigasi pasar induk.Foto: Syamsul Falaq/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, BREBES - Bau busuk dan menyengat sepanjang aliran irigasi pasar induk BREBES, direspon serius Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten BREBES. Bahkan, puluhan galon air bercampur mikroba PA 63 Garuda sengaja disemprotkan dalam aliran irigasi. Tujuannya, menetralisir kontaminasi dengan memanfaatkan mikroba untuk mengurai pencemaran air saluran irigasi. Hal itu, terungkap saat dua unit armada damkar menyemprotkan cairan tersebut.
Sekretaris DPSDATR Brebes Seno Aji didampingi Kabid Irigasi dan Air Baku Agus Riyanto menyampaikan, penyemprotan cairan mikroba PA 63 Garuda menjadi tindak lanjut instruksi Pj Bupati Brebes terkait penanganan pencemaran di saluran irigasi pasar induk. Fokusnya, mengendalikan polusi lingkungan dengan menghilangkan bau busuk serta pemulihan organisme aliran irigasi.
BACA JUGA:Keindahan Pantai Pink Lombok, Eksplorasi Peninggalan Zaman Penjajahan Jepang Sambil Berwisata
"Seperti dayung bersambut, penyemprotan mikroba PA 63 Garuda ini menjadi momentum pengendalian pencemaran lingkungan. Di sisi lain, kegiatan ini menjadi rangkaian hari Bakti PU ke-78," terangnya kepada awak media.
Pemanfaatan mikroba dalam pemulihan pencemaran, lanjut Seno, bertujuan mengurai polutan kimia mengandalkan mikroorganisme. Sebab, terjadinya sedimentasi dan penumpukan sampah pasar semakin memperparah pencemaran aliran irigasi. Sehingga, bau busuk menyengat menjadi perhatian pemerintah dalam mengurangi polusi di lingkungan pasar.
BACA JUGA:Serba-serbi Kawah Putih, Eksotika Wisata yang Harus Dikunjungi Saat Berwisata ke Bandung
"Selain aliran irigasi sepanjang pasar induk, penyemprotan mikroba PA 63 Garuda juga difokuskan pada saluran irigasi sepanjang Jl Dr Wahidin. Rencananya, program rintisan ini akan dikembangkan ke semua saluran irigasi sekunder," ungkapnya.
Sementara itu, penemu Mikroba PA 63 Garuda Imam Untung Slamet menambahkan, pemanfaatan mikroba PA 63 Garuda menjadi solusi pemulihan pencemaran secara alami. Sebab, tidak menggunakan bahan kimia tapi justru memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai bahan polutan. Bahkan, penggunaan mikroba sebagai pengurai bisa digunakan untuk pertanian, tambak maupun perkebunan.
BACA JUGA:Daftar 5 Harga Mobil Listrik Murah Rp60 Jutaan, Performa Unggul dan Cocok Digunakan Sehari-hari
"Seiring perkembangan teknologi modern, pemanfaatan mikroba justru menjadi inovasi yang ramah lingkungan. Sebab, bukan mengandalkan bahan kimia tapi pengurai alami yang lebih efektif menetralisir pencemaran," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: