Dinsos Fasilitasi Disabilitas Berlatih Buat Kaki Palsu

Dinsos Fasilitasi Disabilitas Berlatih Buat Kaki Palsu

Program pelatihan pembuatan kaki palsu yang dilakukan penyandang disabilitas .-jateng.disway.id-Hermas Purwadi

SLAWI, DISWAY JATENG -  Upaya memberdayakan penyandang disabilitas ditempuh Dinas Sosial Kabupaten tegal dengan mengelontorkan program pelatihan sepanjuang tahun 2023. Tercatat ada beberapa program pelatihan  yang digulirkan diantarnya  pelatihan pembuatan batik ciprat, tata boga, hingga pembuatan kaki palsu.

Kepala Dinas Sosial, Iwan Kurniawan melalui UPTD  Loka Bina Karya, Patriyawati Narendra menyatakan, untuk program pembuatan kaki palsu diikuti 20 penyandang disabilitas yang digelar selama 2 hari.

"Seluruh kegiatan pelatihan didanai APBD II. Untuk pendataan terakhir jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Tegal saat ini menembus angka 6.000 orang. Dari jumlah tersebut  yang tersentuh program pelatihan adalah mereka yang tergabung dalam komunitas," ujarnya Selasa 28 November 2023.

BACA JUGA:Jalan Rusak dan Minimnya PJU di Kecamatan Balapulang Butuh Perhatian Pemkab Tegal

Patgriyati menyebut komunitas penyandang disabilitas saat ini terakomodir dalam 6 lembaga seperti  Ikatan TYuna Netra Runggu Indonesia, Dunia Tak Lagi Sunyi (komonitas anak) , Mari Belajar Autis, Gerkatin, Serebal Palsy, dan Difabel Slawi Mandiri.

"Diluar komunitas tersebut juga banyak penyandang difabel  non komunitas yang tidak berbadan hukum," cetusnya. Terkait pelatihan pembuatan kaki palsu kali ini  pihaknya mendatangkan instruktur dari  Kota Tegal.

BACA JUGA:DPP Golkar Tugaskan WES Jadi Bakal Calon Wali Kota Tegal

"Kami memneri apresiasi pada kiprah komunitas pembuat kaki palsu yang telah mampu berbagi ilmu pembuatan proteche atau kaki palsu bagi penyandang disabilitas dari Kabupaten Tegal . Tanpa skill yang mumpuni,tidak mungkin mereka (penyandang disabilitas dari Kabupaten Serang) jauh-jauh mau datang ke Dinas Sosial untuk mengikuti pelatihan," ungkapnya.

Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh penyandang disabilitas dari Kabupaten Tegal  ini merupakan buah dari keseriusannya untuk mendalami ilmu pembuatan kaki palsu. Para penyandang disabilitas di Indonesia khususnya para penyandang disabilitas dengan jenis amputasi atas lutut masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan alat bantu berupa kaki palsu dengan kualitas yang baik namun dengan harga yang terjangkau.

BACA JUGA:2024, Kemendes-DNN Jalin Kerja Sama

"Saat ini sebenarnya sudah cukup banyak kaki palsu atas lutut yang tersedia namun dengan teknologi lutut dan fitur yang masih sederhana. Adapun kaki palsu dengan teknologi yang lebih baik umumnya merupakan kaki palsu dengan lutut palsu import yang memiliki harga lebih tinggi yang mungkin tidak terjangkau bagi kebanyakan penyandang disabilitas," terangnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: