Jangan Bawa Pacar Kesini Kalo Gamau Putus! Berikut 6 Mitos di Air Terjun Grojogan Sewu
mitos dan legenda air terjun grojogan sewu-tangkapan layar instagram @explore.solo-
DISWAY JATENG- Air terjun grojogan sewu merupakan wisata yang berada di kabupaten karanganyar jawa tengah, wisata ini ramai dikunjungi wisatawan karena menawarkan pemandangan alam yang indah.
Air terjun grojogan sewu memiliki ketinggian 81 meter dan luas 20 hektar, air yang ada disini juga jernih dan segar, serta menyuguhkan suasana yang tenang. Selain itu disini juga dikelilingi dengan pepohonan hijau yang rindang dan menjulang tinggi.
Namun walaupun menawarkan keindahannya yang memukau, air terjun grojogan sewu menyimpan banyak mitos dan legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Apa sajakah mitos yang tersimpan dalam air terjun grojogan sewu? Artikel ini akan menguak beragam mitos yang dipercayai oleh masyarakat sekitar, yuk simak ulasannya berikut ini.
1. Putus Cinta di Kretek Pegat
Didepan wisata ini terdapat jembatan gantung yang dikenal sebagai jembatan pemisah, banyak masyarakat yang percaya jika ada sepasang kekasih yang belum menikah lalu datang ke air terjun grojogan sewu ini dan berjalan bersama melewati jembatan ini. Maka dipercaya hubungannya tidak sampai ke jenjang serius atau putus di tengah jalan.
2. Tempat Pertemuan Roh Leluhur
Banyak orang mengatakan tempat ini sangat angker karena ditempati oleh banyak makhluk halus serta roh gaib, konon katanya para makhluk halus tersebut melakukan pertemuan disini.
Seringkali pengunjung yang datang ke tempat ini melihat cahaya misterius dan mendengar suara aneh, selain itu ada juga yang diperlihatkan penampakan perempuan cantik yang sedang berjalan di air terjun ini.
3. Ada Sosok Penunggu
Setiap tempat pasti terdpat sosok penunggu, seperti di air terjun grojogan sewu ini. Konon terdapat sosok penunggu yang tak lain seorang kakek-kakek, menurut para sumber kakek ini merupakan seorang abdi dari Kyai Baladewa. Sosok kakek ini biasanya menampakan diri di jembatan gantung saat menjelang maghrib.
4. Tempat sakral dan suci
Masyarakat sekitar mempercayai bahwa tempat ini merupakan tempat yang sakral, oleh karena itu tempat suci ini harus dihormati serta dijaga kelestariannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: