Siswa SMA Negeri 1 Larangan Kabupaten Brebes Belajar Jadi Pengusaha Kuliner

Siswa SMA Negeri 1 Larangan Kabupaten Brebes Belajar Jadi Pengusaha Kuliner

BELAJAR - Siswa dan guru SMA Negeri 1 Larangan berkunjung dan belajar menjadi pengusaha kuliner di Desa Slatri, Kecamatan Larangan.Foto: Meiwan Dani R/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, BREBES - Siswa SMA Negeri 1 Larangan belajar menjadi pengusaha kuliner, mereka belajar dengan Intan yang merupakan pengusaha kuliner. Intan adalah orang tua murid yang tinggal di Desa Slatri. Dia pengusaha kuliner dengan brand INTAN_0110 yang sudah mendapat nama di kalangan pecinta kuliner

"Untuk menu yang ditawarkan ibu Intan tidak hanya sebatas menu-menu tradisional, berbagai menu internasional siap diadakan sesuai dengan keinginan. Sehingga kita semua kesini untuk belajar menjadi pengusaha," kata Kepala SMA Negeri 1 Larangan Akif Budiman. 

BACA JUGA:Inovasi Pelayanan Publik Kabupaten Pemalang Hasil Program Labinov Dipamerkan

Kunjungan ke pengusaha kuliner itu sangat mendukung adanya program sekolah yang berkolaborasi dengan orang tua siswa sebagai sumber belajar.  Hal itu sesuai dengan mata pelajaran sosiologi berkolaborasi dengan PKWU. Untuk menjembatani siswa agar tahu tentang globalisasi dan kaitannya dengan usaha kuliner di masyarakat sekitar sekolah.

Keterlibatan orang tua murid dalam proses belajar merupakan bentuk partisipasi dalam hal pendidikan dengan pihak sekolah. Keteribatan itu juga bisa diartikan sebagai bentuk kerja sama anatara orang tua dengan sekolah tentang manfaat keterlibatan mereka dalam pendidkan anak dan memberikannya keterampilan. 

BACA JUGA:CAT, KTP-el, Kartu Tes dan Pensil Wajib Dibawa Peserta saat Ujian

"Bentuk keterlibatan ini memegang peranan sangat penting pada proses belajar anak untuk mencapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai," ujarnya. 

Sebagai owner,  Intan juga mengingatkan dan  mendorong agar siswa mau memulai usaha disegala bidang. Bagi yang menyukai bidang kuliner mulai belajar melakukan usaha untuk menghasilkan sesuatu atau produk makanan, dalam melakukan usaha jangan takut untuk gagal. Pasang  surut dalam usaha adalah hal yang biasa, yang terpenting bagaimana bisa baik memulai usaha lagi. Walau bergerak lambat yang terpenting mengetahui strategi dan langkah-langkah yang harus dilakukan.  

BACA JUGA:Polsek Comal Polres Pemalang akan Tindak Premanisme

"Supaya usaha yang ditekuni dapat tetap bertahan, kita juga jangan malas untuk belajar. Misalnya dengan mengikuti even atau kegiatan yang mendukung usaha kita. Jangan pernah bosan untuk melakukan terobosan baru terhadap produk usaha," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: