Harga Cabai Tingkat Petani di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Melonjak

Harga Cabai Tingkat Petani di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Melonjak

SEGAR - Cabai tampak segar dan siap panen untuk dijual ke pasaran.Foto:Siti Maftukhah/jteng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Harga cabai di tingkat petani terus melonjak naik. Sementara stok cabai telah habis karena sudah dipanen. Banyak petani yang saat ini baru tanam benih cabai, sehingga cabai sulit ditemukan di lahan petani yang ada di lereng Gunung Slamet. 

Dwi Haryanti, petani cabai di Desa Jurangmangu, Pulosari  mengatakan, mahalnya harga cabai tidak dirasakan menguntungkan oleh petani disini. Pasalnya petani sudah panen dan cabai telah habis di lahan, sedangkan tidak ada stok sama sekali untuk dijual.  Bahkan rata-rata petani malah baru mulai tanam benih cabai lagi, sehingga sudah tidak ada cabai. 

BACA JUGA:Mantap! Warga SMPN 5 Adiwerna Gaungkan 'Gemes 3-2-1'

"Harga cabai saat ini mencapai Rp41.000 per kilogram di tingkat petani. Itu cukup menguntungkan sebenarnya," ujarnya, Rabu (1/11).

Namun sayangnya, cabai sudah habis di lahan sehingga keuntungan tersebut tidak dirasakan petani. Biasanya memasuki musim penghujan, waktunya bagi petani untuk menanam, terlebih mayoritas warga adalah petani holtikultura. 

BACA JUGA:Dinsos Kabupaten Tegal Gelontorkan Ratusan Juta untuk BPJS Pekerja Rentan

"Jadi harus bisa manfaatkan situasi dan kondisi, agar pertanian bisa berjalan dengan lancar," tambahnya.

Firly, penjual makanan menuturkan, dirinya menjual aneka masakan yang menu andalannya adalah rasa pedas, sehingga cabai harus dibeli setiap hari walaupun mahal. 

BACA JUGA:RPP Soal Pengupahan Lewati Masa Harmonisasi, Segera Maju ke Presiden

Mahalnya harga cabai membuat dirinya pasrah karena tidak bisa mengurangi cabai untuk masakannya, agar ciri khas pedasnya tetap terjaga. 

"Keuntungan turun karena harga cabai mahal, tapi tetap harus beli demi berjalannya usaha dagang ini," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: