Realisasi PBB-P2 Brebes Rendah, 40 Desa 50 Persen Kurang
Kepala Bapenda bersama tim terus keliling untuk melakukan penderasan ke Pemdes Malahayu belum lama ini.--Harian Pagi Radar Tegal
DISWAY JATENG - Sebanyak 40 desa dari 292 di Kabupaten Brebes, realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaannya masih rendah. Bahkan, presentase capaiannya masih kurang dari 50 persen hingga akhir pekan keempat Oktober 2023.
Hal itu, terungkap berdasarkan klasifikasi peringkat Badan Pendapatan Daerah pada Jum'at (27/10). Hasilnya, 40 desa menempati rangking terendah capaian PBB-P2 sehingga dilakukan penderasan.
Kepala Bapenda Brebes melalui Kabid PBB-P2 dan BPHTB Wika Agustiyono mengungkapkan, dari 40 persen desa dengan rangking capaian PBB-P2 terendah ditempati Desa Limbangan Kecamatan Kersana. Yakni, baru 21,50 persen atau Rp 39,99 juta dari total baku Rp 186,06 juta.
Peringkat kedua, Desa Sitanggal Kecamatan Larangan dengan 21,97 persen atau Rp 92,98 juta dari total Rp 423,21 juta. Peringkat ketiga dan empat, Desa Tembongraja dan Wanoja Kecamatan Salem. Rinciannya, baru 25,16 persen atau Rp 52,15 juta dari target Rp 207,25 juta. Kemudian, Wanoja 25,84 persen atau Rp 31,01 juta dari target Rp 120,04 juta.
"Masih rendahnya realisasi capaian PBB-P2 di 40 desa, menjadi catatan evaluasi untuk diajukan SKK Non Litigasi dengan Kejaksaan Negeri. Namun, sebelumnya kami lakukan penderasan terlebih dulu," terangnya saat dikonfirmasi Jum'at (27/10).
Peringkat ke lima desa terendah hingga 40, lanjut Wika, semua capaiannya masih kurang dari 50 persen. Artinya, butuh pendampingan ekstra bagi semua perangkat desa yang ditugaskan sebagai koordinator pajak (kopak-red).
Padahal, reward berupa satu unit sepeda motor N-Max sudah menjadi bukti motivasi. Yakni, bagi semua desa dengan capaian 100 persen tuntas pembayaran SPT PBB tercepat.
"Idealnya, bagi kopak yang ditugaskan mengoptimalkan realisasi PBB-P2 lebih maksimal. Sebab, kami juga tak akan menutup mata memberikan reward bagi yang paling disiplin membayar pajak," ujarnya.
Wika Agustiyono menambahkan, selain 40 desa dengan rangking terendah capaian PBB-P2. Pihaknya mengaku, terus menggandeng lima kecamatan dengan kategori peringkat terendah realisasi PBB-P2. Yakni, paling buncit (rendah-red) Kecamatan Larangan baru 46,99 persen.
Disusul, Kecamatan Paguyangan 55,60 persen dan peringkat tiga Songgom dengan 64,11 persen. Kemudian, Jatibarang baru 66,70 persen dan Bantarkawung 70,45 persen.
"Dengan kolaborasi terus memacu realisasi PBB, harapannya bisa mendongkrak capaian PBB-P2 sehingga target keseluruhan bisa terwujud," imbuhnya. (syf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: