Merasa Dianaktirikan, Ratusan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tegal Gelar Demonstrasi

Merasa Dianaktirikan, Ratusan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tegal Gelar Demonstrasi

DEMO - Ratusan nakes honorer di lingkungan Pemkab Tegal demo di depan kantor bupati Tegal.Foto: Yeri Noveli/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Ratusan tenaga kesehatan (nakes) Kabupaten Tegal menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Tegal. 

Mereka menuntut bupati Tegal agar mengusulkan penambahan kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk formasi khusus jabatan fungsional nakes. 

BACA JUGA:Cara Pinjam Uang di Pinjol Kredivo agar Cepat Cair Terbaru, Nikmati Pinjaman Limit Tinggi dengan Bunga Rendah

Usulan itu diprioritaskan untuk para nakes non ASN atau honorer yang masih aktif bekerja di fasilitas kesehatan milik Pemkab Tegal.

Para pendemo yang berjumlah sekitar 500 orang ini juga membawa spanduk yang dipenuhi dengan tulisan. Diantaranya, 'Kami Butuh Pengertian, Bukan Ancaman' , 'Dulu Covid-19 Kami Terdepan, Sekarang Dianaktirikan' , 'Tidak Hanya Ingin Diangkat ke Kasur Mas, Kami Pun Ingin Diangkat ASN Juga' , 'Bertahun-tahun Mengabdi, Masa Jadi Honorer Abadi' , 'Cukup Hatiku yang Ambyar, Karirku Jangan' , 'Turunkan Harga Kinderjoy, Jangan Turunkan Kuota PPPK' , 'Kalian Sakit Ingat Nakes, Kalian Sehat Lupa Nakes' , 'Nakes Sekolah Mahal, Gaji Murahan' dan beberapa tulisan lainnya.

BACA JUGA:Koramil Taman Kabupaten Pemalang Adakan Acara Tasyakuran

Aksi demo ini sempat tegang saat pendemo hendak memaksa masuk ke areal kantor Bupati. Namun, ketegangan itu berhasil reda setelah anggota Polres Tegal memberikan pengarahan. 

Ketua Forum Tenaga Kesehatan Honorer (FTKH) Kabupaten Tegal Prieyudha mengaku terpaksa menggelar aksi demo ini lantaran tidak puas saat melakukan audiensi dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Hadir Keluaran Terbaru 2023! Yamaha NMAX Dengan Spesifikasi dan Harga Fantastic!

Hasil audiensi yang diusulkan oleh Pemkab Tegal untuk PPPK formasi nakes hanya 100 orang. Sedangkan jumlah total nakes honorer di Kabupaten Tegal sebanyak 956 orang.

"Itu pun baru usulan. Belum tentu usulan itu direalisasi. Ini lah yang membuat kami kecewa, kami seperti dianaktirikan. Ketika Covid-19, kita berada di garda depan. Sedangkan sekarang, kita diabaikan," keluh Yudha, sapaan akrab perawat Puskesmas Balapulang ini.

BACA JUGA:Sinergi Bersama, PWI Temui Wali Kota Tegal

Yudha menuturkan, para nakes di Kabupaten Tegal mayoritas sudah mengabdi cukup lama. Mulai dari 5 tahun hingga lebih dari 10 tahun. Ironisnya, gaji yang diterima hanya berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp800 ribu per bulan.

"Tapi kita hanya didiamkan. Padahal kita sering audiensi ke DPRD," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jateng.disway.id