Kasihan! Untuk Mendapatkan Air Bersih, Warga Jatinegara Kabupaten Tegal Menunggu hingga 3 Hari

Kasihan! Untuk Mendapatkan Air Bersih, Warga Jatinegara Kabupaten Tegal Menunggu hingga 3 Hari

MATA AIR - Sejumlah warga yang mayoritas emak-emak sedang membersihkan sumber mata air untuk kebutuhan hidup sehari-hari di Desa Kedungwungu,Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Foto : Yeri Noveli/Radar Slawi --

DISWAYJATENG, SLAWI - Warga di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal kondisinya sangat memprihatinkan. Selama musim kemarau, mereka kesulitan mendapatkan air bersih.

Sumur yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kini sudah mengering. Terpaksa, warga pun berinisiatif membuat sumber mata air di lingkungan desanya.

Warga yang mayoritas emak-emak ini, membuat sebuah kolam di sumber mata air. Setelah kolam itu jadi, warga harus menunggu selama 3 hari.

"Jadi kita harus menunggu sampai airnya benar-benar jernih, setelah itu baru kita ambil," kata Farida, salah satu warga Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

Dia menuturkan, selama 4 bulan terakhir, desanya tak pernah diguyur hujan. Praktis, tidak ada resapan air yang masuk ke sumur warga. Selama 4 bulan ini, warga selalu mengandalkan sumber mata air yang tersisa. Sumber dibuat seperti kolam penampung air.

"Yang membuat kolam ini, emak-emak semua. Kita rela tidak pergi ke sawah hanya untuk mencari air bersih," ucapnya sedih.

Farida berharap, pemerintah daerah dapat menyalurkan air bersih ke desanya. Selain itu, pemerintah dapat mengalokasikan anggaran untuk Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Farida menuturkan, pedukuhan terparah yang mengalami krisis air bersih yakni Dukuh Jingkang RT 10, 11, 12 RW 02, Dukuh Magangan RT 8, 9 RW 02, Dukuh Krajan RT 04 RW 01 dan Dukuh Tampungan RT 01, 02, 03 RW 01.

"Kalau sumber mata air itu tidak keluar airnya lagi, kita bingung mau mencari kemana lagi," imbuhnya.

Sementara, Kepala Desa Kedungwungu Abdul Mukhit mengaku saat ini sedang berupaya membangun fasilitas air bersih di desanya. Namun karena keterbatasan anggaran, rencana itu selalu gagal.

Karenanya, dia berharap ada bantuan anggaran dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat untuk membangun fasilitas air bersih di desanya.

"Saya salut dengan warga atau emak-emak yang berinisiatif membersihkan sumber mata air, sehingga airnya bisa digunakan meski harus menunggu sampai tiga hari," tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jateng.disway.id