Ada Apa Ini! Kenapa DPRD Kabupaten Pemalang Audensi dengan Kowali?

Ada Apa Ini! Kenapa DPRD Kabupaten Pemalang Audensi dengan Kowali?

MENYAMPAIKAN - Wakil Ketua Komisi B Slamet Ramuji bersama anggotanya saat audensi dengan Kowali Kabupaten Pemalang. Foto : Agus Pratikno/Radar Pemalang --

DISWAYJATENG, PEMALANG - DPRD Kabupaten Pemalang responsif terhadap permasalah di daerahnya. Sebagai buktinya sejumlah warga dari DPD Koalisi Indonesia Lestari (Kowali) Kabupaten Pemalang. Yang ingin menyuarakan aspirasinya langsung ditemui dalam sebuah acara audensi di gedung dewan, kemarin.

Acara audesi yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi B Slamet Ramuji membahas permasalahan sampah yang belum  terselesaikan. Dalam audesi itu, Slamet Ramuji merasa prihatin karena permasalahan sampah masih saja terus terjadi. Rasa keprihatinan itu, ketika dirinya ikut turun ke bawah ke lokasi dan sekitar perkampungan di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) betul merasakan bau yang tidak sedap akibat tumpukan sampah tersebut.

Menurutnya, sebagai wakil rakyat yang duduk di legislatif, pihaknya tidak kurang - kurang selalu mendorong Pemerintah daerah untuk segera melakukan upaya penyelesaian masalah sampah. Melalui rekomendasi dewan agar disediakan anggaran untuk mengatasi masalah sampah. 

Namun sayangnya dari pemerintah daerah, terkesan tidak ada niatan serius untuk mengambil masalah sampah tersebut. Sebagai buktinya, anggaran yang telah direkomendasikan oleh dewan, justru di coret. 

"Kami telah merekomendasikan terkait anggaran untuk penyelesaian masalah sampah, tapi rupanya tidak digubris oleh pemerintah daerah,"katanya.

Rismanto anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar di acara audesi awalnya menanggapi aspirasi dari Kawali terkait penyelesaian masalah sampah yang dinilai sudah menjadi bencana di Kabupaten Pemalang. 

Menurutnya, dalam upaya penanganan sampah sebagai anggota dewan tidak tinggal diam, bahkan melalui rekomendasinya mengusulkan anggaran dan juga meminta agar Pemda  bener-benar serius untuk mengatasi masalah sampah.

"Karena untuk mengatasi masalah sampah itu  harus diniati dengan baik, tanpa mempermasalahkan soal anggaran. Jadi niat apa tidak sebenarnya yang ada di pemerintah daerah,"katanya.

Anggota Komisi B Rismanto  dalam menanggapi masalah sampah, menurutnya bukan pada masalah anggaran.  Namun demikian betul-betul harus ada niat dan serius untuk mengatasi masalah sampah tersebut. 

"Meskipun ada anggaran, ada perencanaan, tapi bagaimana pelaksanaannya. Temasuk evaluasinya juga bagiaimana, namun semua tidak jelas arahnya. Maka  itulah yang terjadi di Pemkab Pemalang"ujarnya.

Rismanto sendiri mensinyalir di Kabupaten Pemalang dalam penyelesaian masalah bukan soal selesai atau tidak. Tapi yang  justru dipentingkan pada penyerapan anggarannya. Bicara soal anggaran,  sebenarnya tidak jadi masalah. Karena banyak anggaran yang harus bisa didapatkan. Seperti  adanya DID, tapi anggaran yang ada  itu  juga  penggunaannya tidak jelas .Oleh karena itu, dalam upaya untuk mengatasi masalah sampah harusmya pemerintah daerah  tegas dan mau menggerakkan semua, termasuk aparatur dan pegawainya untuk menjadi contoh yang baik membuang sampah. 

“Serta mau melakukan pengolahan dan pemilahan sampah antara yang organik dan nonorganik,"paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jateng.disway.id