Kehamilan Ektopik: 5 Gejala dan Cara Mengobatinya, Bumil Wajib Baca!

Kehamilan Ektopik: 5 Gejala dan Cara Mengobatinya, Bumil Wajib Baca!

Kehamilan Ektopik--

DISWAYJATENG.ID - Kehamilan merupakan momen yang penuh dengan harapan dan kebahagiaan bagi setiap pasangan suami istri. Tetapi, tidak selalu selamanya berjalan dengan baik. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah kehamilan ektopik, dimana suatu kondisi yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang gejala, penyebab, serta cara mengobati kehamilan ektopik.

 

Gejala Kehamilan Ektopik

 

Kehamilan ektopik timbul ketika janin berkembang di luar rahim, umumnya di dalam salah satu tuba falopi. Hal ini dapat menimbulkan sejumlah gejala yang perlu diperhatikan, seperti:

 

1. Nyeri Perut:
Salah satu gejala paling umum dari kehamilan ektopik adalah nyeri perut yang tajam dan terlokalisasi di salah satu sisi rahim. Nyeri ini mungkin terasa lebih intens saat Anda bergerak atau saat Anda buang air kecil.

 

2. Pendarahan Abnormal:
Pendarahan yang tidak normal dari vagina juga dapat menjadi tanda adanya kehamilan ektopik. Pendarahan ini mungkin lebih ringan atau lebih berat dari periode menstruasi normal.

 

3. Nyeri Bahu:
Kehamilan ektopik dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke bahu. Ini terjadi karena darah dari tuba falopi yang terganggu mengiritasi saraf di sekitar rongga perut.

 

4. Mual dan Muntah:
Gejala yang mirip dengan morning sickness juga dapat terjadi pada kehamilan ektopik. Mual dan muntah dapat terjadi karena perubahan hormonal yang tidak normal.

 

5. Deteksi Dini:
Kehamilan ektopik seringkali sulit dideteksi pada awalnya. Tes kehamilan positif diikuti oleh pendarahan atau gejala lainnya seharusnya memicu kunjungan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

BACA JUGA:Penting Bagi Calon Ibu, Wajib Tahu Tanda-Tanda Kehamilan Ini

 

Penyebab Kehamilan Ektopik

 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik, antara lain:

 

Kerusakan Tuba Falopi: Jika Anda memiliki riwayat infeksi saluran reproduksi atau operasi di daerah panggul, risiko kehamilan ektopik bisa lebih tinggi.

 

Masalah pada Tuba Falopi: Kondisi seperti penyumbatan atau kelainan struktural pada tuba falopi dapat memperlambat pergerakan sel telur menuju rahim, meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan di luar rahim.

 

Kehamilan Sebelumnya: Jika sebelumnya Anda pernah mengalami kehamilan ektopik, risiko untuk mengalami kondisi serupa di kehamilan berikutnya bisa lebih tinggi.

 

Penggunaan Alat Kontrasepsi: penggunaan alat kontrasepsi, seperti IUD, risiko kehamilan ektopik bisa meningkat.

BACA JUGA:Ibu Hamil Wajib Tahu, Ini Manfaat Konsumsi Pisang secara Rutin untuk Kehamilan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: