Chandrayaan-3: Misi Bersejarah India ke Kutub Selatan Bulan

Chandrayaan-3: Misi Bersejarah India ke Kutub Selatan Bulan

--https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230824134355-199-989969/4-rekor-apik-pendaratan-wahana-antariksa-chandrayaan-3-di-bulan

DISWAY JATENG.ID India telah mencatatkan sejarah baru dalam dunia luar angkasa dengan berhasil mendaratkan wahana antariksa Chandrayaan-3 di kutub selatan bulan pada 23 Agustus 2023. Ini adalah misi ketiga India dalam program Chandrayaan yang bertujuan untuk mengeksplorasi bulan secara ilmiah. Chandrayaan-3 terdiri dari pendarat bernama Vikram dan rover bernama Pragyan, yang mirip dengan misi Chandrayaan-2 yang gagal pada tahun 2019.

Chandrayaan-3 diluncurkan pada 14 Juli 2023 dengan roket LVM3 dari bandar antariksa di Sriharikota, di pesisir timur India. Wahana antariksa ini memasuki orbit bulan pada 5 Agustus, dan melakukan manuver untuk menurunkan ketinggian orbitnya hingga mencapai titik optimal untuk melakukan pendaratan. Pendaratan Chandrayaan-3 merupakan tantangan besar bagi India, karena membutuhkan presisi dan kontrol yang tinggi untuk menghindari tabrakan dengan permukaan bulan yang tidak rata dan berbatu.

BACA JUGA:Epic Comeback! Paper Rex Jadi Tim Pertama yang Tembus Grand Final Valorant Champions 2023

Pada 23 Agustus 2023 pukul 12:32 UTC, Vikram berhasil mendarat di dekat kutub selatan bulan, antara kawah Manzinus C dan Simpelius N. Ini adalah lokasi yang belum pernah dikunjungi oleh misi luar angkasa manapun sebelumnya, dan diyakini memiliki potensi sumber daya yang menarik, seperti air es dan mineral langka. Setelah mendarat, Vikram melepaskan rover Pragyan, yang akan menjelajahi sekitar permukaan bulan dan mengirim data ilmiah ke Vikram, yang kemudian akan diteruskan ke pusat kendali di Bumi.

Rover Pragyan adalah kendaraan robotik yang menjadi bagian dari misi Chandrayaan-3, yang bertujuan untuk mengeksplorasi permukaan bulan secara ilmiah. Rover Pragyan memiliki enam roda, dua kamera, dan empat instrumen ilmiah yang dapat melakukan analisis in situ dan mengirim data ke pendarat Vikram, yang kemudian akan diteruskan ke Bumi. Rover Pragyan dapat bergerak dengan kecepatan 1 cm per detik dan menempuh jarak hingga 500 meter. Rover Pragyan juga dapat menghasilkan energi sebesar 50 watt dari panel surya.

Rover Pragyan diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang asal-usul dan evolusi bulan, serta kondisi lingkungan dan geologi di kutub selatan bulan. Selain itu, rover Pragyan juga dapat membantu mempersiapkan misi berawak ke bulan di masa depan, baik oleh India maupun negara lain.

BACA JUGA:Rekomendasi HP RAM 8 GB, Harga 2 Jutaan 2023! Nomor 3 Incaran Para Gamers

Rover Pragyan dirancang untuk beroperasi selama satu hari bulan atau sekitar 14 hari Bumi, karena elektroniknya tidak dirancang untuk bertahan dari malam bulan yang sangat dingin. Rover Pragyan memiliki sistem tidur/bangun yang ditenagai surya, yang dapat memperpanjang masa pelayanan lebih dari yang direncanakan. Rover Pragyan juga dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis kamera stereoskopik 3D, sistem kontrol dan dinamika motor, dan sistem suspensi rocker-bogie.

India menjadi negara keempat yang berhasil mendaratkan wahana antariksa di bulan, setelah Uni Soviet, Amerika Serikat, dan China. India juga menjadi negara pertama yang mendarat di dekat kutub selatan bulan, yang merupakan wilayah yang masih misterius dan menantang.

BACA JUGA:4 aplikasi yang wajid bagi mahasiswa arsitektur kuasai

Menurut dari data yang di dapat, biaya untuk membuat Chandrayaan-3 adalah sekitar 75 juta dolar AS atau sekitar 615 crore rupee India. Anggaran ini mencakup biaya untuk pendarat, rover, modul propulsi, dan layanan peluncuran. Anggaran ini juga dianggap hemat dibandingkan dengan misi bulan lainnya dari negara-negara berbeda. Misalnya, film Interstellar karya Christopher Nolan memiliki anggaran sebesar 165 juta dolar AS, yang lebih dari dua kali lipat dari biaya .

Harapannya, misi dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda India dan dunia untuk terus bermimpi dan berinovasi dalam mencapai hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: