Inilah 7 Bahaya yang Ditimbulkan Akibat Menurunkan Berat Badan Dengan Diet Ketat, Sangat Bahaya!
![Inilah 7 Bahaya yang Ditimbulkan Akibat Menurunkan Berat Badan Dengan Diet Ketat, Sangat Bahaya!](https://jateng.disway.id/upload/ed8b236b47e2a32afe086a5750a88242.jpg)
Ilustrasi bahaya yang ditimbulkan akibat diet ketat--pinterest
DISWAYJATENG.ID - Banyak orang ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Maka tidak heran, jika saat ini bermunculan berbagai macam diet dengan metode yang ekstrim dan ketat.
Meski hasilnya cukup menggiurkan, namun kita perlu mengetahui bahwa menurunkan berat badan dengan diet ketat bisa menimbulkan konsekuensi yang berbahaya bagi tubuh.
"Walau diet ketat dapat membantu menurunkan berat badan dalam waktu singkat, namun itu juga dapat memperpendek usia dan berdampak negatif pada tubuh maupun pikiran."
Demikian penuturan seorang dokter umum di London Doctors Clinic, Dr Julianne Barry kepada Cosmopolitan UK.
Sangat mudah memang untuk tergoda dengan penurunan berat dari diet ketat. Namun dokter Julianne menjelaskan bagaimana diet ketat dapat memengaruhi tubuh, sehingga kita dapat mempertimbangkannya kembali.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 7 bahaya yang ditimbulkan akibat diet ketat:
1. Kehilangan Massa Otot
Studi menunjukkan, diet ketat untuk menurunkan berat badan dengan cepat dapat merusak otot, dibandingkan dengan penurunan berat badan yang lebih stabil.
Sementara itu, sebuah penelitian yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition melaporkan adanya penurunan massa otot berlebih akibat pola diet ketat.
Kehilangan massa otot itu terjadi sekitar 5 persen secara keseluruhan, karena pengaruh dari pola makan mereka yang turut memangkas jumlah kalori harian.
2. Gangguan Metabolisme
Bahaya diet ketat juga bisa melemahkan sistem metabolisme tubuh, karena dipaksa bekerja lebih ekstra.
Para ahli menyatakan bahwa gangguan metabolisme ini dipengaruhi oleh leptin dan hormon tubuh yang memberi tahu Anda mengenai rasa kenyang atau tidak lapar.
Akibatnya, orang yang melakukan diet ketat ini akan memprogram ulang tubuh mereka menjadi mesin penyimpan lemak dengan kadar energi rendah.
3. Eating Disorder
Menurut International Journal of Eating Disorders, 35 persen 'pelaku diet normal' bisa jadi pelaku diet patologis, dan 25 persen dari mereka cenderung mengalami gangguan makan.
Para ahli di Behavioral Nutrition menilai bahwa eating disorder atau gangguan makan umumnya berkaitan dengan mengikuti metode diet ketat.
Pasalnya, hal itu menjadi cara untuk mengontrol, menghitung kalori dan gram lemak, membatasi jenis serta jumlah makanan, sehingga terobsesi dengan angka pada timbangan.
BACA JUGA:Ingin Hilangkan Perut Buncit dengan Mudah? 6 Olahraga Ringan Ini Bisa Hilangkan Lemak di Perut
4. Gampang Dehidrasi
Saat menjalani diet ketat, Anda mungkin mendapati berat badan menurun sedikit lebih cepat dalam dua minggu pertama.
Sebenarnya, berat badan yang hilang ini adalah berat air dalam tubuh. Hal ini normal terjadi ketika Anda menjalani diet ketogenik (rendah karbohidrat).
Masalahnya, kehilangan air terlalu cepat dapat menyebabkan dehidrasi dan sejumlah efek samping kesehatan, misalnya sembelit, sakit kepala, kram otot, dan kekurangan energi
5. Lebih Mudah Lapar
Bahaya lain ketika menjalani diet ketat rendah kalori adalah hormon leptin yang mengontrol rasa lapar dan kenyang akan menjadi tidak stabil. Hormon leptin memberikan sinyal pada otak bahwa tubuh sudah mendapatkan cukup makanan.
Penelitian dalam Physiological research menemukan kadar leptin yang tidak seimbang bisa mendorong obsesi pada makanan. Anda mungkin menjadi lebih rakus, lapar, dan cenderung makan berlebihan ketika menjalani diet ketat.
6. Menurunkan Sistem Kekebalan
Diet ketat dengan mengurangi asupan berarti mengurangi jumlah nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral.
Perlu diketahui bahwa kedua nutrisi tersebut penting untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan diet ekstrim, vitamin dan mineral tidak bisa terpenuhi dengan baik.
Akhirnya, hal ini membuat daya tahan tubuh melemah dan lebih rentan terhadap penyakit.
BACA JUGA:Ingin Perut Langsing? 5 Minuman Alami Ini Ampuh Membakar Lemak Perut
7. Tubuh Kehilangan Energi
Seperti diketahui, energi merupakan salah satu aspek penting, sehingga tubuh dapat bekerja dengan baik.
Tidak hanya itu, energi juga berperan sebagai bahan bakar agar tubuh memiliki stamina selama melakukan berbagai aktivitas. Energi yang baik dapat diperoleh ketika tubuh telah mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap.
Sayangnya, ketika menjalani diet ekstrim, hal tersebut tidak bisa diperoleh. Diet ketat akan membuat seseorang kehilangan energi, pasalnya pola diet ini bekerja dengan mengurangi glikogen – dan simpanan air di dalam tubuh.
Sumber energi cadangan akan ikut habis akibat diet yang terlalu ketat, dan tubuh lebih mudah merasa lelah.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber