Bikin Resah, Warga Jatinbarang Kabupaten Brebes Bongkar ‘Warung Aceh’

Bikin Resah, Warga Jatinbarang Kabupaten Brebes Bongkar ‘Warung Aceh’

Personel Polsek Jatibarang mengangkut dua terduga pelaku dan barang bukti warung yang menjual obat keras.-Syansul Falak-jateng.disway.id

BREBES (Disway Jateng) - Warung yang dikenal dengan istilah ”Warung Aceh” disinyalir tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Brebes. Warung tersebut membuat resah warga karena diduga menjual obat keras (terlarang-red).

 

Keresahan warga Jatibarang akhirnya terlampiaskan dengan nekat membongkar sebuah warung di jalan utama Jatibarang-Balapulang, Selasa (6/6). Sebab, warung itu diduga menjual obat keras yang tidak sesuai peruntukan secara bebas. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah jenis dan merk obat yang pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

 

Aksi pembongkaran warga langsung viral sejak diunggah pada salah satu group platform media sosial. Pembongkaran warung tersebut dibenarkan Kapolres Brebes, melalui Kapolsek Jatibarang AKP Budi Supartoyo.

 

Saat dikonfirmasi, Rabu (7/6), AKP Budi Supartoyo menjelaskan, aksi warga membongkar warung yang terkenal dengan istilah 'Warung Aceh' dilakukan karena resah. Sebab, warung yang berkedok menjual es itu menjajakan obat keras secara bebas. Hingga kini, dua orang yang diamankan beserta barang bukti sudah dilimpahkan ke Mapolres Brebes.

”Puncak keresahan warga yakni dengan membongkar bangunan 'warung Aceh'. Bahkan, satu terduga pelaku yang merupakan pemilik warung sudah diamankan ke Mapolres Brebes. Status identitas pemilik warung merupakan warga Aceh,” ungkapnya.

 

Eksekusi pembongkaran Warung Aceh juga dibenarkan KBO Sat Narkoba Polres Brebes Iptu Sujarwadi. Aksi warga, terjadi pukul 15.00-15.30 WIB pada Selasa (6/6) lalu. Lokasinya di Desa Jatibarang Kidul, Kecamatan Jatibarang dengan pendampingan dari Polsek Jatibarang bersama kepala desa dan warga setempat. Bahkan, dua terduga pelaku dan sejumlah barang bukti obat seperti Tramadol, Tryheet Heximer.

 

”Dua orang yang diamankan yakni IMR, 24, warga dusun Kuta Sabi Desa Min Jeu Reujak, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun dan IML, 25, warga Desa Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara,” jelasnya.

 

Keresahan terkait keberadaan 'Warung Aceh' pun dibenarkan Kepala Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Wahyono. Pihaknya mengaku, sudah mendapatkan banyak aduan dari warga terkait transaksi jual beli obat mencurigakan. Diduga, warung kelontong di samping sebuah bengkel Jalan Ahmad Yani Tegalglagah selalu menjadi jujugan pemuda.

 

”Sejak tiga bulan terakhir, banyak warga resah dan mengadu. Bahwa warung kelontong itu, ramai mulai pukul 15.00-17.00 WIB. Anehnya, pembelinya didominasi banyak pemuda," terangnya.

 

Merespon keresahan warga, lanjut Wahyono, pihaknya juga sempat mendatangi pemilik kelontong. Tujuannya, mengkonfrontasi operasional warung yang diduga menjual obat keras tersebut. Hasilnya, pemilik warung berdalih hanya menjual obat pemulih stamina bagi pemuda.

 

”Pengakuan pemilik warung (penjual-red), hanya menjual obat yang bisa mengembalikan rasa letih lesu. Sehingga, banyak pemuda yang antusias membeli,” ujarnya.

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun jateng.disway.id, keberadaan ”Warung Aceh” berkedok toko kelontong hampir merata tersebar di sejumlah kecamatan. Antara lain di Kecamatan Wanasari terdapat dua titik di jalur Pantura. Kemudian, satu titik Desa Cigedog, Kecamatan Kersana, satu titik di lingkungan Ponpes Luwungragi.

 

Terakhir, viral video warga Desa Jatibarang Kidul membongkar warung es yang diduga menjual obat keras. Padahal, pembelian obat tersebut tak bisa dijual bebas tapi harus menggunakan resep dokter. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jateng.disway.id