Trauma, Penari Sintren Mengadu Jadi Korban Pelecehan Seksual

Trauma, Penari Sintren Mengadu Jadi Korban Pelecehan Seksual

Korban pelecehan seksual di Kecamatan Tanjung melapor ke DP3KB Brebes. --

BREBES, DISWAYJATENG.ID - Selain menjadi korban kekerasan, sekelompok seniman sintren juga mendapat perlakuan pelecehan sensual dari salah seorang penonton saat menggelar pentas di sebuah hajatan di Desa Tengguli, Kecamatan Tanjung, Kabupaten BREBES. Usai mengadu ke polisi, para korban juga melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah. 

BACA JUGA:Viral! Detik-detik Penari Sintren di Brebes Dilecehkan Penonton Saat Pentas, Sampai Begini

Para korban mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kekuarga Berencana (DP3KB) Brebes, Selasa (16/5). Kedatangan mereka didampingi Ketua Paguyuban Pekerja Acara Seni Kabupaten Brebes, Anom Panuluh dan diterima Sekretaris DP3KB Brebes, Rini Pujiastuti. Rini berjanji pihaknya akan mendatangi para korban pelecehan seksual tersebut. 

Korban adalah TMO, 32, yang merupakan penari sintren, kemudian PNC usia 20 tahun seorang penari, dan MSS usia 12 tahun yang merupakan anak dari ketua kelompok seni sintren. Mereka merupakan kelompok seni sintren Sanggar Aji Putra dari Desa Prapag Lor, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Atas aksi tersebut, pelaku pun dilaporkan ke polisi.

Rini Pujiastuti mengungkapkan, selain mendapatkan kekerasan fisik dari salah satu penonton, para korban juga mendapatkan perlakuan pelecehan seksual. Mereka mendatangi Kantor DP3KB untuk minta didampingi lantaran hingga saat ini para korban masih trauma atas perlakuan penonton tersebut. Pihaknya pun mendorong agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan korban.

"Kondisi korban masih trauma sampai sekarang. Jadi mereka datang ke sini minta didampingi untuk pemulihan trauma. Setelah dari sini, mereka juga mendatangi Unit PPA Satreskrim Polres Brebes dan kita dampingi," kata Rini Pujiastuti, Selasa (16/5).

Rini menyebutkan, bentuk pelecehan seksual yang dilakukan terduga pelaku ialah terduga pelaku mememegang dan menarik tangan korban untuk menyentuh kemaluan terduga pelaku. Terhadap korban lain, terduga pelaku juga sempat meremas-remas pantat korban dan kemudian lari dari lokasi pementasan. Sampai saat ini, korban masih trauma dengan perlakuan pelecehan seksual tersebut. 

Ketua Paguyuban Pekerja Acara Seni Kabupaten Brebes, Anom Panuluh mengungkapkan, aksi kekerasan itu terjadi pada Kamis (11/5) kelompok seni Aji Putra manggung di sebuah hajatan di Desa Tengguli Kecamatan Tanjung. Saat itu ada salah satu penonton yang menaiki panggung dan merangsek pada saat pertunjukan.

"Dikira oleh orang-orang yang berada di atas panggung, penonton itu hendak menyawer sintren, tapi ternyata mendorong penari sintren sampai jatuh. Kemudian pelaku ini juga melakukan pelecehan seksual terhadap mereka," ungkapnya. 

Anom melanjutkan, korban kekerasan sudah melaporkan insiden tersebut ke Polsek Tanjung. Sementara korban lainnya yang dilecehkan telah melaporkan kejadian tak mengenakan itu ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Brebes. Sebagai ketua paguyuban Anom Panuluh mendampingi korban melapor ke DP3KB dan ke Unit PPA Satreskrim Polres Brebes.

"Terkait luka yang dialami korban, korban sudah melakukan visum di rumah sakit," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: