Pesisir Brebes Terancam Bisa Tenggelam di Tahun 2030, Ini Sebarannya

Pesisir Brebes Terancam Bisa Tenggelam di Tahun 2030, Ini Sebarannya

Nelayan di Desa Randusanga Wetan menjala ikan di bibir pantai lokasi abrasi.--

BREBES, (DiswayJateng.id)- Sebagian titik di wilayah pesisir pantura di Jawa Tengah diprediksi akan tenggelam pada tahun 2030 akibat langganan abrasi. Daratan pesisir juga bisa hilang akibat dari naiknya permukaan air laut karena perubahan iklim.

Climate Central memprediksi sejumlah wilayah pesisir utara Jawa akan hilang di tahun 2030. Wilayah-wilayah pesisir yang hilang itu diprediksi terjadi di Banten, Jawa Tengah hingga ke Jawa Timur.

Dari pesisir Bulakamba hingga Pantai Larangan Indah di Tegal, Pusat Restorasi Mangrove Pemalang hingga Pantai Ujungnegoro. Sementara kawasan terancam paling parah dan cukup luas tenggelam yaitu di Demak. 

Kepala Dinas Perikanan Brebes, Moh. Zuhdan Fanani mengatakan, di pesisir utara Brebes ada beberapa titik lokasi yang langganan terkena abrasi.

Wilayah itu di antaranya Desa Kaliwlingi dan Randusanga Wetan di Kecamatan Brebes, pesisir Kecamatan Losari, dan Desa Sawojajar Kecamatan Wanasari. Bahkan hingga kini, abrasi yang terjadi di wilayah itu mencapai 2.000 hektare. 

"Sampai saat ini sudah sekitaran 2.000 an hektar daratan yang terkena abrasi. Abrasi yang terjadi ini memakan bibir pantai hingga menenggelamkan tambak milik warga. Kalau prediksi tenggelam, yang jelas berada di titik-titik abrasi itu," kata Zuhdan saat dikonfirmasi, Jumat (21/10). 

Zuhdan menyebutkan, selain terjadi abrasi, ada beberapa titik di wilayah pesisir Brebes yang ternyata mengalami akresi atau tanah timbul akibat proses sedimentasi.

Titik itu berada di Desa Grinting dan Pulogading di Kecamatan Bulakamba, serta satu titik di wilayah Kecamatan Tanjung. Total tanah timbul ini mencapai 700 hektare.

"Kami terus berupaya mencegah abrasi yang terjadi ini dengan penanaman mangrove di wilayah pesisir. Khususnya di lokasi yang terdampak abrasi dan sering terjadi banjir rob atau pasang air laut," lanjut Zuhdan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: