2 Desa di Pesisir Brebes Terendam Banjir Rob
TERENDAM - Puluhan rumah di Desa Randusanga Kulon terendam banjir rob. -Eko Fidiyanto-Radar Brebes
BREBES, DISWAYJATENG - Dua desa di wilayah pesisir Kabupaten Brebes kembali terendam banjir air pasang laut atau rob. Ratusan rumah di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan terendam banjir rob sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB namun tidak terlalu signifikan.
Pukul 10.00 WIB air kembali pasang secara signifikan hingga pukul 16.00 WIB dengan ketinggian bervariasi 10-40 cm.
BACA JUGA:Terima Keluhan Banjir Rob di Demak, Ganjar Cek Progres Tol Semarang-Demak Seksi 1
Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono mengungkapkan, ratusan rumah di hampir semua RT di dua desa, yaitu Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan terendam banjir rob. Banjir tidak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga merendam ratusan hektar tambak. Ketinggian banjir rob kali ini mulai dari 10 hingga 40 cm.
"Di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan itu hampir semua rumah terendam banjir rob setinggi 10 sampai 40 cm. Rumah-rumah yang di pinggir jalan tidak terlalu teremdam. Banyak tambak juga terendam," kata Afan Setiono, Selasa (11/7).
BACA JUGA:Banjir Rob Rendam Tiga Desa di Brebes, Sudah Tiga Hari Ini
Dia menuturkan, biasanya air tidak sampai menggenangi rumah warga yang tanahnya agak tinggi. Namun rob saat ini hampir semua warga di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan terendam.
Menurutnya, banjir rob yang terjadi kali ini termasuk banjir rob paling parah. Hasil pendataan sementara, banjir rob menggenangi seluruh wilayah di desanya.
"Sekitar 1.000 KK di desa kami terdampak banjir rob. Selain menggenangi rumah warga, sekitar 60 persen dari luasan tambak yang ada di desanya juga terendam rob. Kalau dihitung 800 hektare dari 1.300 hektare tambak di desa kami terendam" jelas Afan Setiono.
BACA JUGA:Mengenal Fenomena Banjir Rob di Pesisir Pantai
Afan menilai banjir rob kali ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Bahkan, ketinggian banjir rob di kawasan wisata Pantai Randusanga Indah sudah mencapai satu meter. Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih parah, pihaknya kini telah menyiapkan balai desa untuk tempat pengungsian warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: