Ganjar Pranowo Bertemu Butet dan Seniman di Yogyakarta

Ganjar Pranowo Bertemu Butet dan Seniman di Yogyakarta

KETERANGAN - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan keterangan.--

 

 

"Saya dikasih sketch gambar macan dikendalikan pakai tali. Artinya mengerem keserakahan. Ini lho, seniman itu ngomong kayak gitu, ngerem keserakahan, dua kata tapi maknanya itu tinggi sekali. Ini yang buat Yogyakarta itu selalu ngangeni karena banyak petuah-petuah, sinyal-sinyal, simbol-simbol, sanepo-sanepo yang sangat filosofis. Jadi tidak semua dengan akal, tapi dengan rasa," katanya.

 

 

Tidak hanya itu, di tengah perbincangan tiba-tiba Encik Sri Krishna ditodong untuk menyanyikan lagu Celeng Degleng. Lagu yang sempat viral beberapa tahun lalu. Namun kali ini lirik dari lagu itu diubah oleh Encik hingga membuat Ganjar dan para seniman tertawa lebar.

 

 

Berikut lirik yang dinyanyikan oleh Encik. "Banteng di mana-mana. Banteng Merajalela. Selalu bersama untuk kita semua. Ntengji, ntengbeh. Banteng siji banteng kabeh (Banteng satu banteng semua). Ganjar di mana-mana. Ganjar memang mempesona, sampai kita terpana, akhirnya harus ke sana. Njarji, njarbeh, Ganjar siji Ganjar kabeh (Ganjar satu Ganjar semua)."

 

 

Mendengar lagu yang digubah oleh Encik itu spontan semua tertawa termasuk Ganjar. Namun setelah itu Ganjar meminta Encik berhenti bernyanyi karena ia memprediksi semakin lama lagi itu akan semakin ngawur.

 

 

"Encik ini dulu kalau tidak kita tanggap itu ya makannya susah. Kemudian, puluhan tahun saya nggak pernah ketemu, lalu ketemulah dengan dia. Konser waktu itu Celeng Degleng, sudah konser. Beberapa tahun kemudian Si Celeng ini populer lagi, lha inilah orangnya. Itu saja. Lalu Kata seniman tadi, banteng siji banteng kabeh," kata Ganjar soal Encik dan para seniman yang kompak bernyanyi dan tertawa bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: