Lim Xiao Ming
Catatan DIS'Way Jateng --
Ayahnya diberi tahu. Tidak mempersoalkan. "Beberapa tahun kemudian saya ditelepon papa. Papa juga jadi mualaf," ujar Andrew. "Kapan, pa?" tanya Andrew. "Jumat kemarin," jawab sang papa.
Andrew Lim pun tamat SMA. Dengan baik. Lalu kuliah. Ambil accounting. Ia masuk komunitas Muslim. Maka ia tahu pada suatu hari ada acara ''wanita Australia, kulit putih, mahasiswi, jadi mualaf''. Andrew hadir di acara itu. Ia kenal wanita itu.
"Seminggu kemudian dia mengajak saya menikah," ujar Andrew. Jadilah Andrew beristri wanita Australia. Mereka lantas sepakat mendalami Islam. Di Malaysia. Selama 1,5 tahun.
Kini Andrew Lim tinggal di Arab Saudi. Di Jeddah. Ia menjadi eksekutif di Islamic Development Bank (IDB). Sudah hampir 10 tahun di sana.
Apakah pernah bertemu lagi dengan orang Sulsel di Perth itu? "Pernah. Terakhir tiga tahun lalu. Bertemunya kebetulan. Sama-sama sedang di bawah Clock Tower di Makkah," ujar Andrew.
Di Arab Saudi, Andrew dipanggil dengan nama Abdurrahim.
Maka nama Lim Qing Hai hidup berdampingan dengan nama Andrew Lim. Tapi di paspornya tertulis Andrew Abdurrahim. Rupanya, setelah jadi mualaf ia memilih memakai nama itu. Idenya dari nama penyanyi rap terkenal Amerika: Rahem. Tinggal ditambah Abdur.
"Apakah anak-anak Anda masih punya nama Tionghoa?" tanya saya.
"Masih. Harus," jawabnya. (*)
Komentar Pilihan Disway Edisi 20 Agustus 2022: Lagu Sambo
thamrindahlan: Pendekatan pengacara melalui lagu sungguh satu ide cemerlang. Skenario jahat itu mulai terungkap setelah sang kekasih hati memberikan harapan hidup berkeluarga memiliki masa depan. Brigadir E di perintah, dia tidak ada masalah dengan dengan Brigadir J. Memang sulit menolak apalagi membantah perintah komandan. Inilah hirarkie negatif pada posisi anak buah yang selalu ber ucap 3 kosa kata. Siap Salah, Mohon Arahan dan Siap Laksankan. Ketika sang komandan baik dan bagus maka karier anak buah pasti bisa menyamai kemendan. namun sebaliknya the bad general, minta ampun, anak buah terpaksa melaksanakan perintah walaupun dia tahu hal itu salah. Semoga Brigadir E bebas dari hukuman. Terima kasih kepada pengacara yang telah melakukan langkah ajaib sehingga skenario jahat terungkap. Revolusi mental Polri dimulai lagi dari awal. Bersih bersih, sulit memang mendapat kembali kepercayaan masyarakat, perlu waktu memberbaiki citra Polri. Semua tergantung kapasitas dan kapabilitas sosok Kapolri . He was the man behind the gun. Salamsalaman.
rid kc: Ternyata bharada E ini baru masuk polri tahun 2019. Sangat baru dan apapun yang diperintahkan oleh bosnya akan dilaksanakan. Kasihan bharada E ini. Sambo harus dihukum berat minimal hukuman seumur hidup. Semoga Polri transparans mengusut kasus ini. Jangan ada yang disembunyikan. Apalagi publik sudah membaca kerajaan kaisar Sambo di Polri. Polri harus diselamatkan sikat semua genk Sambo dan umumkan ke publik biar marwah Polri terjaga. Kalau sampai polri tidak transparan mengusut kasus ini saya yakin kepercayaan masyarakat terhadap polri akan semakin berkurang.
Jokosp Sp: Hukuman terberat adalah hukuman mati. Kalau hukuman seumur hidup di penjara bisa ngatur gengnya dari dalam sel, kan lebih berbahaya. Kalau semua nanti bisa diatur wah gawat - wat negara ini. Termasuk nantinya dapat remisi - remisi - remisi, tidak sampai 20 tahun sudah keluar. Nah looooo ini negara bisa jadi negara gangster.
Satria Stanza Pramayoga: Lagu pengusir setannya bukan ini ya? "Wong koyo ngene jo dibanding bandingke, saing saingke, yo mesthi kalah." Mudah-mudahan setan di istana dan sekitarnya hilang.
am dki9: Pengacara pertama E ikut arahan. Pengacara kedua E pandai betul memanfaatkan latar belakangnya dlm psikologi untuk membuka ruang agar lebih terang, tujuannya jelas untuk mengurangi beban klien nya agar tidak ditanggung sendiri. Berat membuat ini terang krn E sayang keluarga & pacar dan tau betul pengaruh dan tindakan yg bs diambil F u orang lain. Pengacara ketiga.. masih tanda tanya..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: