Kasus Stunting Tertinggi Kedua di Jateng, TPPS Kabupaten Tegal Gerilya Percepat Turunkan Angka Stunting

Kasus Stunting Tertinggi Kedua di Jateng, TPPS Kabupaten Tegal Gerilya Percepat Turunkan Angka Stunting

Camat Talang bersama Wabup yang juga ketua TPPS Kabupaten Tegal memnberi motivasi kader Posyandu, kemarin.-Hermas Purwadi-jateng.disway.id

SLAWI (Disway Jateng) - Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tegal terus berupaya mempercepat penurunan angka stuntingnya.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Tegal Sabillilah Ardie sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Tegal saat membuka Rapat Koordinasi Penurunan stunting Tingkat Kecamatan, dipendopo Kecamatan Talang.

Ardie juga mengajak seluruh kader Posyandu maupun kader PKK untuk ikut andil membantu upaya penurunan angka stunting, baik melalui intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif. Pasalnya, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal menduduki peringkat kedua tertinggi di Jawa Tengah.

Hingga saat ini Kasus stunting di Kabupaten Tegal termasuk Wonosobo masih menjadi sorotan dari pemerintah pusat. Sehingga untuk penurunan stunting

"Mari kita sama-sama bekerja lebih keras, lebih hebat dan saling support," ujar Ardie Kamis ( 28/7/2022).

Pihaknya mengaku akan memfokuskan diri bekerja dalam jangka pendek untuk meraih target penurunan stunting dalam waktu dekat. Karena menurutnya, di bulan Agustus mendatang akan ada pendataan ulang dari pemerintah pusat dan launching Gebyar Posyandu di Desa Harjosari Kidul Adiwerna. 

Dijelas Arfie, kita lakukan strategi penanganan jangka pendek terlebih dahulu, terutama di bulan Juli sampai Agustus ini. Sehingga harapannya, angka stunting kita bisa berubah, menurun. Setelah itu, kita fokuskan kerja kolaborasi yang lebih luas di 2023.

"Kamk mengajak semua pihak harus bergerak, berkontribusi menurunkan angka stunting," tegas Ardie.

Terpisah Camat Talang, Sumiyati menyatakan di Gebyar Posyandu nanti Kecamatan Talang akan menargetkan 7.649 balita.

"Jumlah tersbeut tebagai untuk wilayah Puskesmas Kaladawa sebanyak 4.113, dan 3.536 balita diwilayah Puskesmas Talang. Untuk mendukung penurunan angka stunting, salah satunya dengan melaksanakan posyandu serta menggencarkan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak di bawah usia dua tahun (Baduta).

Ditambahkan Sumiyati, pelatihan pemberian makan bayi dan anak (PMBA) dan pemantauan pertumbuhan perkembangan serta pemberian imunisasi dan vitamin A.

"Selain itu juga pemberian makanan tambahan, obat cacing, vitamin A bagi balita dan perawatan stunting dan gizi buruk di TFC (theraupetic feeding center) sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terpantau." ungkap Sumiyati.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jateng.disway.id