Petani Bawang Merah di Pati Rugi hingga Rp3 Miliar, Kok Bisa?

Petani Bawang Merah di Pati Rugi hingga Rp3 Miliar, Kok Bisa?

GAGAL PANEN: Seorang petani, Karyanto, menunjukkan area lahan bawang merah yang terendam lumpur di Desa Ngurenrejo, Wedarijaksa kemarin. (ANDRE FAIDHIL FALAH/RADAR KUDUS)--

PATI (DiswayJateng) - Petani bawang merah di Desa Ngurenrejo, Wedarijaksa, Pati gagal panen akibat lahan pertanian diterjang banjir.  terendam.

 

Kemarin (20/7) area sawah di sentra bawang merah Pati itu terendam sisa-sisa banjir. Bibit baru tanam hingga bawang siap panen terendam lumpur.

 

”Lihat sendiri kondisi lahan seperti apa. Petani baru menanam bawang merah malah tertimbun lumpur. Padahal usia tanamannya baru 40 hari,” terang salah satu petani bawang merah desa setempat Karyanto, sambil menunjukkan sawahnya.

 

Ketua Paguyuban Bawang Merah Kasnawi mengaku sebanyak 20 lahan bawang merah di sana gagal panen karena kebanjiran. 4-5 hektare lahan padahal sudah siap panen.

 

 ”Ruginya banyak ini karena kebanjiran. Totalnya, Rp3 miliar,” imbuhnya.

 

 

Di wilayah Desa Ngurenrejo, Wedarijaksa ada dua tanggul yang jebol. Sehingga merendam rumah dan persawahan.

 

Menurutnya, kerugian disebabkan karena bawang merah siap panen sudah diberi uang panjar. Tanaman siap panen itu terendam lumpur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarkudus.co.id