Siaran Omni

Siaran Omni

Catatan DIS'Way Jateng --

Pesan tak sampai. Gak tau yang salah, kurirnya atau memang tidak ada pesan.

Harun Purnomo:

Chicken wings naik 38%.Ini sih bukan naik tapi terbang.Ya ,panteslah namanya juga sayap,ya buat terbang. Dada naik 24%,ini karena penyangga atau karena minyak bulus.Perlu diusut lebih lanjut. Chicken drumstick naik 12%,perlu diselidiki apakah kanan kiri kenaikannya sama atau beda. Hotdog ayam naik 15 %,tidak jelas yang naik ayam atau anjing. Babi hanya naik 5% ,panteslah ,wibg kakinya kan pendek. Apakah IHSG (Indeks Harga Sembelihan Gabungan )ayam dari sayap sampai kaki ditotal jadi naik 74 %. Padahal kenaikan harga kepala dan ceker belum dimasukkan.

oyong mantep:

17.25 komentar kurang dari 100 semoga meningkat lagi... Abah Pryadi pun belum menunjukkan jarinya

Juve Zhang:

Mao ZD sebelum pergi ke medan perang Korea maupun di Vietnam selalu " konsultasi " dengan Rusia ,stalin (Korea) dan Breznev( Vietnam), tradisi ini di pelihara dan dilanjutkan Putin, apalagi kekuatan ekonomi Tiongkok sudah jauh melebihi Rusia, waktu di Korea dan Vietnam Rusia ekonominya lebih kuat dari Tiongkok, Roda Berputar, zaman berubah.aliansi mereka tetap di pelihara .

Johannes Kitono:

Kunjungan Presiden Jokowi kemedan perang khususnya waktu ketemu Putin Presiden Rusia, ada yang terlupakan.Kok di rombongan Presiden tidak kelihatan Fadli Zon, alumni FIB- UI jurusan Sastra Rusia. Dan S 3 Fadli Zon di UI juga tentang Sejarah Rusia. Tentu politisi Gerindra yang vokal itu bisa cerita tentang Ritme Putin. Presiden yang selain jago karate juga suka setengah telanjang naik kuda. Seandainya Fadli Zon ikut rombongan dan ditunjuk jadi penerjemah Presiden Jokowi. Kita tidak tahu apakah ritme Putin akan santai atau tambah parah.

Gianto Kwee:

Pelajaran berharga dari Vladimir Putin, Tidak Emosi, Santai dan Atur Ritme, sehingga Perangnya bisa lebih lama,

rid kc:

Permainan ada di tangan Mr. Putin. Dunia eropa akan menjerit dengan ritme Putin. Srilanka baru akan muncul di Eropa.

daryanto warjono:

Dulu waktu AS dan sekutunya menyerang timur tengah yang jadi korban kita, Rusia tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan. Dan ketika sekarang Rusia menyerang Ukrania yang dirugikan juga dunia berkembang, sedikit sekutu dan AS. Jadi siapapun yang memimpin perang posisi Indonesia pada posisi yang sama, dirugikan. Itulah apesnya jadi negara dunia ketiga. Tidak bisa mendikte negara lain. Punya minyak goreng(kelapa sawit) terbesar juga belum bisa "memonopoli" dan seabrek kelebihan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: