Ritme Putin

Ritme Putin

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Kamis, 30 Juni 2022..-BPMI Setpres/Laily Rachev---

 

Bayangkan, jalannya perang digambarkan seperti itu. Alangkah pe-de nya Putin.

 

Kalau benar bahwa perang di Ukraina masih akan berlangsung lama maka pertempuran di luar perang bisa lebih seru. Lambatnya jalannya perang itu akan jadi beban yang sangat berat bagi Ukraina. Juga bagi negara seperti Sri Lanka. Pun bagi India. Dan negara berkembang lainnya.

 

Menurut NYT, biaya perang itu, di sisi Ukraina mencapai USD 5 miliar per bulan. Padahal negeri itu tidak punya lagi pendapatan. Ekspornya berhenti. Ekonominya hancur. Ukraina harus bersandar sepenuhnya pada bantuan Amerika dan Eropa. Juga sedikit dari Jepang dan Australia.

 

Bantuan itu lama-lama bisa susut. Yang membantu pun bisa lelah. Menlu Swedia Ann Linde mulai mengingatkan: lama-lama dukungan dari rakyat di negara kita masing-masing menurun. Itu akan merembet ke soal politik. Apalagi kalau inflasi terus tinggi dan harga-harga mengalami kenaikan.

 

Kenaikan harga tidak hanya di bensin. Juga di daging sapi, ayam, susu, dan sumber protein yang lainnya.

 

Daging sapi di Amerika naik 11  persen. Chicken wings naik 38  persen. Dada naik 24 persen. Chicken drumstick –saya pernah order chicken leg ternyata penjaga counter fast food di Amerika tidak mengerti– naik 12 persen. Dan hot dog ayam naik 15 persen.

 

Hanya daging babi yang naiknya hanya 5 persen. Sedang hasil pertanian seperti tomat dan avokad hanya naik sedikit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: