BPJS Kesehatan Ajak Peserta Skirining Kesehatan

BPJS Kesehatan Ajak Peserta Skirining Kesehatan

Pejabat BPJS Kesehatan dan Pemerintah Daerah setempat meninjau posko kesehatan yang didirikan BPJS Kesehatan saat musim mudik yang lalu. (FOTO K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL)--

JAKARTA (Disway Jateng) - Sebagai upaya memberikan layanan kesehatan yang komprehensif, BPJS Kesehatan mengajak peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melakukan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN, Website BPJS Kesehatan, Chat Asisstant BPJS Kesehatan (Chika), maupun secara langsung saat berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

 

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati mengatakan, BPJS Kesehatan terus mengintensifkan program promotif preventif melalui perluasan akses skrining riwayat kesehatan. Selain mencegah risiko atau perburukan suatu penyakit, pelayanan primer yang diberikan FKTP diharapkan dapat dilakukan secara tuntas kepada peserta.Tidak perlu khawatir, BPJS Kesehatan memudahkan peserta melakukan skrining riwayat kesehatan melalui berbagai kanal,” kata Lily, Jumat (17/6).

 

Skrining riwayat kesehatan ini dilakukan melalui pengisian atas pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga, dan pola konsumsi makanan. Skrining riwayat kesehatan dilakukan minimal sekali setiap tahun dan dapat diikuti seluruh peserta, khususnya yang berusia 15 tahun ke atas. Skrining ulang dapat dilakukan, sehingga kondisi kesehatan dapat terus terpantau.

 

Dengan skrining riwayat kesehatan, FKTP juga bisa melakukan profiling penyakit peserta terdaftarnya, sehingga dapat membantu dalam melakukan tata laksana penyakit sedini mungkin kepada peserta. Ini sesuai dengan peran FKTP sebagai gatekeeper dan care coordinator dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi peserta.

 

Skrining riwayat kesehatan ini untuk mengetahui potensi risiko penyakit kronis sedini mungkin. Berdasarkan hasil evaluasi 2021, dari 2,2 juta peserta yang melakukan skrining riwayat kesehatan, terdapat 14 persen memiliki potensi risiko Hipertensi, 6 persen risiko Jantung Koroner, 3 persen risiko Ginjal Kronik, dan 3 persen risiko Diabetes Melitus.

 

Dari evaluasi tersebut, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk meningkatan mutu layanan promotif preventif bagi peserta sesuai dengan fokus transformasi layanan kesehatan primer di Indonesia, serta akan semakin giat mendorong peserta yang hasil skriningnya berisiko tinggi agar mengunjungi FKTP dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Di samping itu, bagi peserta yang telah menyandang penyakit kronis, kami pun akan melakukan intensifikasi pemantauan status kesehatannya melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) maupun Program Rujuk Balik (PRB),” jelas Lily.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar tegal