3.000 Pasien di Puskesmas Brebes Terancam Tidak Bisa Berobat dengan BPJS Kesehatan
MENGANTRE - Suasa pasien saat mengantri untuk berobat di Puskesmas Brebes.Foto; Eko Fidiyanto/diswayjateng.id--
BREBES, diswayjateng.id - Sebanyak tiga ribu warga Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes dinonaktifkan dari kepesertaan BPJS. Mereka merupakan mereka yang kurang mampu yang tercatat di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama di Puskesmas Brebes.
Menurut petugas bagian pendaftaran Puskesmas Brebes, sedikitnya ada dua masyarakat yang kecewa, lantaran hendak berobat namun terkendala karena BPJS miliknya ternyata tidak aktif. Mereka bahkan terpaksa kembali ke rumah dan tidak jadi untuk berobat.
Kepala Puskesmas Brebes dr Heru Padmonobo, membenarkan terkait hal itu. Bahkan, ada sekitar tiga ribuan pasien di Puskesmas Brebes yang BPJS nya dihapus.
"Hari ini kami mendapat laporan dari tim di bagian pendaftaran, ada 2 orang yang mendaftar ingin berobat menggunakan JKN-KIS namun tidak aktif. Yang tadinya ada kemudian dicoret," katanya.
BACA JUGA:Rencana Pemberlakuan KRIS Peserta BPJS Kesehatan Ditolak Serikat Pekerja di Brebes
Dia melanjutkan, sejak bulan Mei jumlah pasien yang berobat ke Puskesmas Brebes mengalami penurunan. Pihaknya pun tak bisa membedakan mengetahui status pasien BPJS yang dicoret, apakah menggunakan BPJS PBI atau BPJS Mandiri namun menunggak iuran.
" Ini saya tidak bisa membedakan. Data pada bulan Mei itu saya 42.696 pasien yang tercatat menggunakan BPJS," ungkap dia.
Dari data bulan Mei, pada bulan Juni mengalami penurunan menjadi 40.941 pasien. Sedangkan data dari dari pihak BPJS kesehatan yang telah diterima itu tidak terperinci.
"Kan ada 3 golongan yakni BPJS Mandiri, JKN-KIS, PBI Daerah. Ada 3 komponen nih kita, turunnya sekitar 3 ribuan," ujarnya.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Dampingi Komisi IX DPR RI Awasi Peredaran Makanan
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Ajak Peserta Skirining Kesehatan
Pihaknya mengungkap, data yang ia dapat merupakan jumlah secara global pasien BPJS. Meski sempat terjadi penurunan, dr Heru menyebut, pada bulan Juli kembali terjadi tren naik pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan.
"Namun naik lagi di bulan Juli, kami prediksi ini merupakan peserta BPJS yang PBI Daerah yang dibayarkan dari APBD. Datanya naik jadi 43 ribuan. Tapi juga masih banyak yang tidak aktif, kami prediksi ini yang dari Kemensos. Jadi turun njenblok, cuman dicover sama daerah," terangnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
