Ngaku "Kombes" Dir Tipikor Polda, Ancam Tangkap Tangan Lalu Minta Uang ke Pejabat di Kendal

Ngaku

KENDAL, (DiswayJateng)– Pejabat di Kabupaten Kendal dibuat resah oleh orang yang mengaku polisi dari Direktorat Tipikor Polda Jawa Tengah. Orang tersebut meminta uang melalui sebuah pesan singkat dan sambungan telepon.

Pejabat yang menjadi saranya mulai dari anggota dewan hingga kepala desa.

Informasi yang dilansir radarpekalongan.co.id, pesan dan telepon itu menyasar sejumlah pejabat daerah, anggota DPRD hingga kepala desa.

Orang yang mengaku Dir Tipikor Polda Jawa Tengah ini mengaku bernama Kombes Gatot. Awalnya pesan yang dikirimkan menyebutkan bahwa Tipikor Polda Jawa Tengah akan melaksanakan tangkap tangan di wilayah Kendal. Kemudian orang tersebut meminta sejumlah uang.

“Saya dikirimi foto-foto anggota DPRD Kendal yang katanya menjadi target penangkapan karena kasus korupsi. Bahkan katanya dalam pesan tersebut baru saja melakukan penangkapan di wilayah Blora,” kata Mustain anggota DPRD Kendal.

Mustain mengaku orang tersebut sok akrab namun buntutnya minta dikirim sejumlah uang melalui transfer bank. Ia pun tidak menanggapinya karena hanya meminta sejumlah uang dan menanyakan ke anggota dewan yang lain ternyata juga mendapatkan pesan dan telepon yang sama. ”Logat pembicaraanya menakut-nakuti kami dan minta dikirim uang melalui transfer bank,” ungkapnya.

Ketua DPRD Kendal Muhamad Makmun mengatakan, beberapa anggota dewan mendapatkan pesan dan telepon dari orang yang mengaku Kombes Gatot dari Direktorat Tipikor Polda Jawa Tengah. “Orang itu minta uang dan mengaku dari Polda Jawa Tengah. Mintanya bervariasi dari Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000,” katanya.

Diakui dirinya juga menerima juga pesan tersebut namun tidak menanggapinya. Sampai saat ini belum ada anggota dewan yang menjadi korban. Hal yang sama juga diakui Tardi, anggota DPRD Kendal dari Partai Golkar mengaku mendapatkan pesan melalui WA dan telpon.

“Karena mengganggu, saya matikan data ponsel dan saat dibuka banyak pesan dari yang mengaku orang Polda Jawa Tengah dengan kata-kata kotor dan kasar. Mungkin marah dan kesal karena ditanggapi,” ujar Tardi.

Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengimbau, karena kondisi saat ini lagi sulit jika ada orang yang melakukan teror tidak perlu ditanggapi. Ia juga menerima laporan dari temen-temen OPD adanya teror THR. Bupati memintanya agar tidak mudah terpengaruh.

“Pesan saya kalau memang tak kenal nomor tersebut lebih baik tidak di angkat atau ditanggapi. Ini kerjaan orang yang memanfaatkan keadaan,” katanya. (lid)

Editor: Ismail Fuad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: