Puluhan Rumah di Mangunharjo Terendam Banjir Kiriman, Warga Bersihkan Lumpur Usai Talut Sungai Plumbon Ambrol
Warga RT6 Rw4 bersihkan sisa lumpur sisa banjir karena talut jebol di Kecamatan Tugu.-wayu sulistiyawan-Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, Diswayjateng.com — Jebolnya talut Sungai Plumbon di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, menyebabkan sekitar 70 rumah di RT 6 RW 4, RT 3 sebanyak 15 rumah dan RT 4 sebanyak 15 rumah terendam banjir pada Rabu, 10 Desember 2025 petang.
Air meluap setelah wilayah hulu diguyur hujan lebat, meski kawasan Mangunharjo sendiri hanya mengalami hujan singkat.
Lurah Mangunharjo, Siti Komariyah, menjelaskan terdapat tiga titik talut yang ambrol dalam peristiwa tersebut. Talut tak mampu menahan naiknya debit air kiriman dari wilayah atas sehingga air meluap ke permukiman.
“Mulai magrib hujan. Di sini sebentar, tapi dari atas deras sehingga air turun cepat. Talutnya tidak kuat menahan debit yang tinggi, akhirnya jebol di tiga titik,” kata Komariyah kepada Diswayjateng.id, Kamis 11 Desember 2025.
BACA JUGA:Talut Sungai Plumbon Jebol, Ratusan Rumah di Mangunharjo Semarang Terendam Banjir
Banjir kiriman itu merendam sekitar 40 rumah di RT 6, meninggalkan lumpur dan sampah. Warga sejak pagi mulai membersihkan rumah mereka.
Komariyah menyebut kejadian banjir kiriman ini rutin terjadi setiap tahun dengan titik kerusakan talut yang berbeda-beda.
“Sudah dua kali tahun ini, Februari dan Desember. Titiknya selalu berganti. Diperbaiki satu, nanti ambrol di titik lain,” ujarnya.
Ia menambahkan sekitar 2 kilometer talut di wilayah itu membutuhkan perhatian karena mengalami retakan di sekitar 15 titik.
Pihak kelurahan telah berkoordinasi dengan Camat Tugu dan mengusulkan penanganan menyeluruh kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), karena pembangunan talut permanen berada di bawah kewenangan balai tersebut.
Camat Tugu, Eko Agus Padang, menegaskan bahwa penanganan awal sebenarnya sudah dilakukan sejak awal November melalui penambalan talut yang rembes dan pemasangan sandbag. Namun limpasan air dari hulu kembali memperparah kondisi talut.
“Tadi malam limpasan dari wilayah atas membuat talut di Mangunrejo jebol. BBWS sudah turun melakukan survei dan segera membuat kisdam menggunakan trucuk dan sandbag sebagai penahan sementara,” kata Eko.
Ia menyebut BBWS berjanji membangun talut permanen sepanjang 40 meter untuk mencegah kejadian serupa. Selain itu, petugas DPU, relawan, dan warga telah bekerja sejak pagi untuk penanganan cepat di lapangan.
Pos kesehatan juga disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kota dan puskesmas setempat untuk memantau kondisi warga setelah banjir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: