Pemilik Warung di Tembalang Sediakan Makan Gratis untuk Mahasiswa Sumatera Terdampak Banjir

Warmah menyediakan beragam menu seperti ramen, soto, hingga nasi goreng. Namun, yang paling diburu mahasiswa perantau adalah nasi goreng Padang.

“Katanya rasanya mirip kampung halaman. Itu resep teman dari Padang,” ungkapnya.

Dion melihat bagaimana sepiring nasi bisa membuat mahasiswa merasa seperti pulang barang sejenak.

Program makan gratis ini baru berjalan beberapa hari, namun responnya sangat besar. Dion menargetkan bantuan dapat berlangsung satu hingga dua bulan, menyesuaikan kondisi kampung halaman para mahasiswa.

Anggaran makanan gratis disiapkan terpisah dari dana operasional warung.

“Udah dibudget-in. Enggak ngaruh ke bisnis. Dari awal warung ini memang berbasis sosial,” tegasnya.

Ke depan, Dion berencana bekerja sama dengan BEM Undip untuk memperoleh data mahasiswa perantau dari Sumatera agar bantuan tersalurkan lebih terarah.

Sebelum gerakan ini, Warmah juga rutin mengadakan program Jumat Berkah, menyediakan makan gratis bagi mahasiswa setiap hari Jumat.

Dari dapurnya yang sederhana, Dion menyalakan kompor dan memberikan ruang aman bagi mahasiswa yang tengah kehilangan banyak hal dalam hidupnya kecuali harapan.

Di warung kecil itu, mereka bisa meletakkan rindu di meja makan, bercerita, dan menenangkan diri dengan sepiring nasi goreng Padang yang mengingatkan pada tanah kelahiran. 

Sumber: