Bupati Minta Diskominfo Kawal dan Jaga Keamanan Satu Data Pemalang

Bupati Minta Diskominfo Kawal dan Jaga Keamanan Satu Data Pemalang

MENJELASKAN - Bupati Anom Widiyantoro menjelaskan satu data di Kabupaten Pemalang.Foto:Agus Pratikno/diswayjateng.id --

PEMALANG, diswayjateng.id - Bupati Pemalang Anom Widyantoro meminta Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo). Untuk terus mengawal dan menjaga keamanan satu data di Kabupaten Pemalang.

Pernyataan itu disampaikan usai melakukan launching Portal Satu Data Kabupaten Pemalang di Gedung Sasana Bakti Praja.

Menurutnya, pengelolaan data yang ada dalam Portal Satu Data Kabupaten Pemalang yang dapat diakses itu, utama data-data yang dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Geospasial.

Terkait satu data tersebut, menurutnya ada satu hal yang paling penting yaitu soal update datanya. Sehingga datanya tidak lagi menggunakan data lama tapi terbaru atau terupdate.

BACA JUGA:Bupati Pemalang Luncurkan Portal Satu Data

BACA JUGA:Bupati Pemalang Ingin Tingkatkan Inklusi Keuangan untuk Masyarakat

"Karena jika masih menggunakan data lama, maka integritas datanya masih kurang,"katanya.

Bupati Anom menekankan soal proses update datanya dan monitoringnya harus selalu dikawal oleh Diskominfo. Sehingga data-data yang ditampilkan integritasnya betul-betul terjaga dengan baik. 

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Diskominfo agar terus mengawalnya, karena ini adalah tugas Diskominfo. Termasuk soal keamanannya atau securitynya sejak dari proses update data tersebut. 

"Maka saya tekankan agar Diskominfo untuk selalu mengawal proses update data dan menjaga keamanan data tersebut,"ujarnya.

BACA JUGA:Bupati Pemalang Gelontorkan Bantuan dalam Pencanangan BBGRM

BACA JUGA:Bupati Pemalang Respon Penjajakan Kerja Sama SPAM untuk Pengembangan Layanan Air Bersih

Dijelaskan satu data Kabupaten Pemalang ini bisa diakses oleh masyarakat umum, namun ada satu hal yang perlu di filter. Tentunya yang bisa memfilter dan lainnya adalah Diskominfo, asalkan datanya itu valid dan bisa dipertanggungjawabkan untuk mengambil keputusan. 

"Intinya satu data ini bisa diakses oleh masyarakat umum, meskipun demikian Diskominfo punya filter tersendiri,"tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: