SMP Negeri 3 Tegal Adakan Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana
SIMULASI-Petugas BPBD sedang melakukan simulasi bencana gempa bumi di Halaman SMP Negeri 3 Tegal, Jumat (23/5).--meiwan dani ristanto
Tegal, diswayjateng.id - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Tegal melaksanakan sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana yang di SMP Negeri 3 Tegal, pukul 07.30 WIB.
Sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana ini diikuti oleh 368 siswa dari kelas 7 dan 8, dengan narasumber berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, yaitu Fahmi Almubarok, Bagas Kristanto, Angga Anjasmoro, dan Yudi Purwanto.
Ketua Panitia Taryono menekankan pentingnya pemahaman kebencanaan bagi peserta didik, mengingat bencana bisa datang kapan saja tanpa diduga. Terutama Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap berbagai jenis bencana.
"Sosialisasi itu bertujuan agar siswa memiliki kesiapsiagaan serta keterampilan dasar dalam menghadapi kondisi darurat," katanya.
BACA JUGA:Waspada Banjir Rob dan Cuaca Buruk, Empat Kelurahan di Kota Tegal Terdampak Banjir Rob
BACA JUGA:Komisi I DPRD Kota Tegal Usulkan Raperda Implementasi SPM Pendidikan
Materi yang disampaikan mencakup tiga jenis bencana, yaitu bencana alam seperti gempa bumi dan banjir, bencana non-alam seperti kebakaran, dan bencana sosial seperti konflik atau kerusuhan.
Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik evakuasi korban bencana, pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), serta simulasi penanganan gempa.
"Untuk pelatihan APAR, siswa diajarkan cara menggunakan alat pemadam dengan metode PASS (Pull, Aim, Squeeze, Sweep)—menarik pin, mengarahkan nosel ke titik api, menekan tuas, dan menyapu api dari sisi ke sisi,'' jelasnya.
Hal itu penting karena meskipun APAR sering dijumpai di berbagai tempat umum, banyak orang belum memahami cara menggunakannya secara benar.
BACA JUGA:TK Darunnajah Kota Tegal Borong 6 Juara Drum Kids PKTJ Fest 2025
Para siswa menunjukkan antusiasme luar biasa selama kegiatan berlangsung. Mereka mengikuti setiap sesi dengan penuh perhatian, aktif dalam sesi tanya jawab, dan berani mencoba langsung dalam praktik pemadaman api serta evakuasi.
"Semangat juga tampak dari para narasumber yang menyampaikan materi dengan gaya interaktif dan menarik, sehingga mudah dipahami oleh siswa," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
