Mobil Klinik TBIG Terobos Gang Sempit Rawa Kedaung Demi Edukasi Gizi Seimbang
Potongan gambar kegiatan CSR TBIG dengan membawa mobil klinik di Cengkareng, lakukan edukasi gizi seimbang--IST
Sambutan warga pun mengalir deras.
Saidup, tokoh masyarakat setempat, berharap program serupa tak berhenti di satu titik saja.
"Mudah-mudahan Tower Bersama bisa hadir lagi di RT lain, jangan berhenti di sini," ujar Saidup di sela acara.
TBIG memang tidak baru pertama kali menjalankan program ini.
Bekerja sama dengan Filantra sejak 2012, program pilar kesehatan TBIG telah menjangkau lebih dari 127 ribu jiwa dari Sabang hingga Merauke, termasuk di daerah 3T: terdepan, terpencil, dan tertinggal.
CEO Filantra, Asep Nurdin, menegaskan komitmen TBIG bukan basa-basi.
"Kupang, Flores, Papua, semuanya sudah kami sambangi bersama TBIG. Ini bukan CSR sekadar branding," tegas Asep.
Program ini merupakan bentuk kontribusi konkret TBIG untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin ketiga: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan.
Dengan mobil klinik yang bisa menyusuri gang-gang sempit dan edukasi yang bersifat lokal, program ini hadir bukan hanya untuk memberi obat, tapi juga mengubah kebiasaan.
"Kami ingin masyarakat sehat karena paham, bukan sekadar sembuh," pungkas Chandra.
Melalui Aksi Bangun Sehat Bersama, TBIG bukan cuma membangun menara telekomunikasi, tapi juga ikut membangun kesadaran sehat dari kampung ke kampung.
Dan di Rawa Kedaung, suara ibu-ibu yang riang saat menyebut “protein nabati dan hewani” adalah bukti bahwa edukasi bisa dimulai dari senyuman dan semangat gotong royong.
Aksi bangun sehat bersama itu disaksikan oleh para peserta Journalism Fellowship on CSR 2025 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan TBIG melalui daring.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: