Sementara itu, kendaraan yang bergerak dari Wilayah Timur Trans Jawa menuju arah barat tercatat sebanyak 203.097 kendaraan. Jumlah tersebut naik 1,69 persen dibandingkan kondisi normal sebanyak 199.725 kendaraan.
Kenaikan arus lalu lintas juga terjadi di sejumlah ruas tol yang dikelola JTT di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jawa Tengah, volume kendaraan di GT Kalikangkung menuju Semarang pada periode H-7 hingga H-1 tercatat mencapai 168.129 kendaraan, atau meningkat 54,37 persen dibandingkan lalu lintas normal sebanyak 108.910 kendaraan.
Adapun kendaraan yang keluar dari Semarang tercatat sebanyak 127.345 kendaraan, naik 24,52 persen dari kondisi normal.
BACA JUGA:Kapolres Demak Perkuat Toleransi Internal, Pastikan Pengamanan Nataru 2025 Berjalan Aman
BACA JUGA:Arus Penumpang Nataru di Bandara Ahmad Yani Semarang Tembus 8.400 Orang, Mayoritas Tujuan Cengkareng
Peningkatan serupa terjadi di GT Banyumanik. Tercatat 227.915 kendaraan menuju Solo atau meningkat 43,71 persen dibandingkan lalu lintas normal. Sementara kendaraan menuju Jakarta melalui gerbang tol yang sama mencapai 162.644 kendaraan, naik 25,16 persen dari kondisi normal.
Di wilayah Jawa Timur, arus kendaraan di GT Warugunung menuju Surabaya tercatat sebanyak 170.896 kendaraan atau meningkat 24,07 persen. Sedangkan kendaraan yang bergerak menuju Jakarta mencapai 167.272 kendaraan, naik 22,20 persen dibandingkan lalu lintas normal. Lonjakan juga terjadi di GT Kejapanan Utama.
Kendaraan menuju Malang tercatat sebanyak 197.341 kendaraan atau meningkat 21,26 persen, sementara arus menuju Surabaya mencapai 195.115 kendaraan, naik 13,09 persen.
Selain itu, di GT Singosari, kendaraan menuju Malang pada periode H-7 hingga H-2 tercatat sebanyak 111.851 kendaraan atau naik 16,39 persen dari kondisi normal. Adapun kendaraan menuju Surabaya tercatat sebanyak 103.751 kendaraan, meningkat 14,77 persen.
Pihak pengelola tol mengimbau pengguna jalan untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik, memantau informasi lalu lintas terkini, serta memanfaatkan rest area secara bijak guna menjaga keselamatan dan kelancaran arus selama puncak libur Nataru.